Spanyol Campur Vaksin AstraZeneca dan Pfizer, Efeknya Lebih Dahsyat?

- Jumat, 21 Mei 2021 | 14:54 WIB
Vaksin AstraZeneca dan Pfizer akan dicampur di Spanyol (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration//File Photo)
Vaksin AstraZeneca dan Pfizer akan dicampur di Spanyol (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration//File Photo)

Dua juta orang Spanyol yang divaksinasi dengan AstraZeneca akan mendapatkan dosis kedua dengan vaksin Pfizer

Setelah berminggu-minggu diskusi dan uji coba, Komisi Kesehatan Masyarakat Spanyol dan Kementerian Kesehatan negara itu telah memutuskan tentang vaksinasi Covid-19 dosis kedua. 

Ratusan ribu guru, petugas polisi, tentara, petugas pemadam kebakaran, petugas kesehatan, dan pekerja penting lainnya yang mendapatkan vaksin AstraZeneca di vaksin dosis pertama dapat disuntik vaksin Pfizer sebagai dosis kedua mereka.

Dilansir dari The Local, perwakilan kesehatan dari pemerintah nasional kecuali Madrid dan Andalusia setuju. Mencampur vaksin di dosis pertama dan kedua meski terdengar kontroversial adalah pilihan yang paling sesuai untuk menyelesaikan imunisasi kelompok ini.

Baca Juga: Dibanding Risikonya, Vaksin AstraZeneca Punya Manfaat Jauh Lebih Besar

Komisi Kesehatan Masyarakat akan melihat kemungkinan bahwa dalam kasus luar biasa, dosis kedua akan tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terutama bagi orang-orang yang secara tegas menolak untuk mencampurkan vaksin.

Hal ini bertentangan dengan pesan sebelumnya dari Kementerian Kesehatan Spanyol yang menyatakan “kita harus ingat bahwa vaksin yang diterima orang tidak dapat didasarkan pada pilihan individu, tetapi harus didasarkan pada kemanjuran dan kelompok populasi yang berbeda”.

Sebelumnya, Departemen Kesehatan Spanyol yang dipimpin oleh Carolina Darias menerbitkan studinya sendiri yakni studi Combivacs yang disetujui oleh European Medicines Agency. 

Studi tersebut menyimpulkan bahwa mencampurkan vaksin dari teknologi adenovirus dan messenger RNA yang benar-benar berbeda tidak menimbulkan lebih banyak risiko dan benar-benar memicu perlindungan tubuh terhadap virus dengan lebih efektif.

Mereka yang bertanggung jawab atas penelitian ini secara khusus menekankan bahwa efek samping karena pencampuran vaksin akan hilang setelah tiga hari dan tidak menimbulkan dampak serius. 

Efek samping pada pasien uji adalah: nyeri di tempat suntikan pada 88 persen kasus, 44 persen melaporkan sakit kepala, 41 persen mengeluh tentang rasa tidak enak badan umum, 35 persen tentang indurasi (pengerasan area), 31 persen eritema (bintik sementara), 25 persen menggigil, dan 10 persen mual.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X