Saatnya Waspada! Pasien Hepatitis Akut di Indonesia Sudah 15 Orang, Belajar dari COVID-19

- Senin, 9 Mei 2022 | 16:35 WIB
 Warga mengenakan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19, mengantre untuk menerima bantuan dari presiden Indonesia di Jakarta, Indonesia, 16 Juli 2021. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Warga mengenakan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19, mengantre untuk menerima bantuan dari presiden Indonesia di Jakarta, Indonesia, 16 Juli 2021. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Wabah hepatitis akut mulai menunjukkan "taring". Saatnya kini kita mulai waspada atas kemunculan hepatitis yang masih misterius ini.

Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, saat ini suspek hepatitis akut di Indonesia sudah berjumlah 15 kasus. Pandemi COVID-19 bisa menjadi pelajaran untuk menghadapi kasus penyakit baru ini.

"Sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus (suspek). Di dunia paling besar di Inggris 115 kasus, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat," kata Budi Gunadi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Senin sore (9/5/2022).

Budi mengatakan tiga suspek hepatitis akut di Indonesia dilaporkan empat hari usai pengumuman Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 23 April 2022.

Pada 27 April 2022, Indonesia menindaklanjuti pernyataan KLB tersebut dengan membuat surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan di setiap daerah melakukan survailens kasus tersebut.

"30 April Singapura umumkan kasus yang pertama dan sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus," katanya.

Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) Amerika Serikat dan Inggris terkait situasi itu. 

Disimpulkan, belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen sebabkan hepatitis akut pada anak di bawah usia 16 tahun.

"Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama oleh Indonesia dan WHO serta Amerika dan Inggris untuk deteksi cepat," katanya.

Budi mengatakan kemungkinan virus yang diduga berkaitan dengan hepatitis akut adalah Adenovirus strain 41.

"Tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada kasus Adenovirus strain 41 ini," ujarnya.

Yang perlu diperhatikan masyarakat, kata Budi, hepatitis akut menginfeksi tubuh manusia via asupan makan melalui mulut sehingga perlu rajin mencuci tangan.

"Cirinya kalau buang air besar dan mulai ada demam cek SGOP dan SGOT (gangguan fungsi hati). Kalau di atas 100, lebih baik dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, karena normalnya di level 30-an," katanya.

Artikel Menarik Lainnya:

Usai Pandemi COVID-19, Muncul Hepatitis Akut dan 3 Anak Meninggal, Begini Gejalanya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X