Virus SARS-COV tipe 2 alias corona baru telah menyerang lebih dari 90.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.000 jiwa. Hingga saat ini, vaksin dan obat yang balik masih terus digarap banyak pihak.
Dikutip Channelnewsasia, Rabu (4/3/2020) negara-negara maju berlomba-lomba membuat obat untuk Covid-19. Misalnya Jepang, yang sudah mengerjakan terapi turunan plasma untuk mengobati pasien Covid-19. Rencananya proyek tersebut akan dibawa pada Kongres Amerika Serikat pekan ini.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mengatasi ancaman virus corona baru dan berharap bahwa kami dapat memperluas pilihan pengobatan," Rajeev Venkayya, presiden bisnis vaksin Takeda, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Takeda mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan berbagai lembaga kesehatan dan regulator serta mitra layanan kesehatan di Amerika Serikat, Asia dan Eropa untuk memajukan penelitiannya ke dalam obat tersebut.
Di samping itu, Tiongkok juga telah mengajukan permohonan paten baru pada obat eksperimental milik Gilead Sciences Inc. Mereka telah menemukan obat sejenis antivirus baru dalam kelas analog nukleotida. Obat ini dinamakan remdesivir.
Para ilmuwan menemukan kolaborasi obat ini dan chloroquine (obat malaria yang sudah ditemukan sejam 80 tahun lalu) diklaim sangat efektif dalam studi laboratorium untuk mengurai virus corona baru.
