Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Makan Korban, Pakar Heran Belum Ditetapkan KLB

- Selasa, 7 Februari 2023 | 13:00 WIB
Kasus gagal ginjal makan korban. (Freepik/lifeforstock)
Kasus gagal ginjal makan korban. (Freepik/lifeforstock)

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan dua kasus baru gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Pada kasus pertama merupakan balita berusia 1 tahun yang meninggal dunia dan lainnya masih berstatus suspek yang masih dirawat.

Melihat perkembangan kasus tersebut, epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman merasa heran kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia belum ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Padahal, kasus ini telah memenuhi kriteria sebagai KLB.

Baca juga: Bareskrim Polri Turun Tangan Usut 2 Kasus Baru Gagal Ginjal Akut

"Seperti saya sampaikan sejak awal, bahwa kasus gagal ginjal akut ini memenuhi kriteria sebagai kejadian luar biasa (KLB). Karena dari sisi indikator, kejadian, semua terpenuhi," ungkapnya kepada Indozone, Selasa (7/2/2023).

Menurut Dicky, suatu kejadian yang tidak umum telah terjadi berulang kali sudah memenuhi kriteria KLB. Kejadian tidak umum dilihat dari sisi waktu, daerah, dan jumlahnya. 

-
Ilustrasi anak sakit. (Freepik/peoplecreations)

Tak hanya itu, obat yang dikonsumsi para pasien merupakan jenis obat bebas.

"Bahkan dari sisi karakteristik dan obat yang dikonsumsi umum, itu obat bebas. Masa ini enggak jadi KLB? Ini aneh buat saya," kata dia.

"Ini berulang, yang menunjukkan masalah yang ada di bawah atau di permukaan ini banyak potensinya," lanjutnya.

Lebih jauh Dicky mengingatkan, jika kasus ini tidak ditetapkan sebagai KLB maka bisa terus bemunculan kasus yang sama. Selain itu, penyelesaian kasus juga tidak akan menyeluruh sampai ke inti. 

"Kalau ketika itu tidak ditetapkan sebagai KLB, kita akan terus melihat kemunculan kasus yang sama atau serupa tapi tidak sama. Karena lemahnya atau tidak komprehensifnya penyelesaian," tegasnya. 

Baca juga: WHO 'Sentil' Kasus Cemaran EG-DEG Penyebab Gagal Ginjal Akut di RI, BPOM Angkat Bicara

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk serius dalam merespons masalah kasus gagal ginjal akut pada anak. Sementara untuk masyarakat, diminta lebih waspada akan obat yang dikonsumsi.

"Pesan saya pada pemerintah ini masalah serius harus direspon sangat serius. Untuk masyarakat sendiri, kawal (kasus) ini," tegasnya.

"Kalau sakit jangan mengobati sendiri, tunggu saran dari tenaga medis profesional," pungkas dr Dicky.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X