Hati-Hati! Kebiasaan Ngupil Bisa Meningkatkan Risiko Alzheimer dan Demensia

- Selasa, 1 November 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi ngupil. (FREEPIK/8photo)
Ilustrasi ngupil. (FREEPIK/8photo)

Mengupil merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan orang-orang. Tapi, siapa sangka kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko alzheimer dan demensia.

Dilansir The Sun, petugas medis di Griffith University di Queensland, Australia, mengungkapkan bahwa bakteri dapat melakukan perjalanan melalui hidung dan masuk ke otak.

Di sinilah, serangga menciptakan bakteri yang merupakan tanda alzheimer dan demensia.

Baca juga: Gak Disangka-sangka! Ngupil Punya Beberapa Manfaat Bagi Kesehatan, Lho!

Alzheimer ialah penyakit yang mempengaruhi otak sehingga menyebabkan penderitanya sulit fokus, berkonsentrasi dan menurunkan daya ingat.

Biasanya, penyakit ini dialami oleh orang yang berusia di atas 60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan orang yang lebih muda bisa menderita alzheimer dan demensia.

Menulis di jurnal Scientific Reports, petugas medis mengatakan bahwa bakteri klamidia pneumoniae mampu menggunakan saraf yang membentang antara rongga hidung dan otak sebagai jalur untuk menyerang sistem saraf.

Sel-sel di otak kemudian merespons. Reaksi tersebut menyimpan protein beta amiloid yang merupakan indikator kunci alzheimer.

Baca juga: Waduh! 3 Zodiak Ini Dikenal Suka Ngupil dan Kentut di Depan Umum, Kamu Termasuk?

Ini merupakan penelitian pertama di dunia dan penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan pada tikus dan belum diuji pada manusia.

"Mencabut hidung dan mencabut bulu dari hidung bukanlah ide yang baik," kata penulis Profesor James St John, Kepala Clem Jones Center for Neurobiology and Stem Cell Research.

"Jika kamu merusak lapisan hidung, kamu dapat meningkatkan jumlah bakteri yang bisa naik ke otak," tambahnya.

Para ahli mengatakan bahwa mereka adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan ke otak di mana ia dapat memicu patologi yang terlihat seperti penyakit alzheimer.

"Kami melihat ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga," tambah Prof St John.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X