Marc Lewitinn, pasien COVID-19 telah meninggal dunia setelah menjalani perawatan menggunakan ventilator selama 850 hari.
Pria asal New Jersey tersebut meninggal dunia di usia 76 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2022 karena serangan jantung.
Meskipun tidak ada statistik komprehensif untuk berapa lama pasien Covid bertahan hidup dengan ventilasi, para ahli medis mengatakan bahwa Lewitinn merupakan pasien COVID-19 terlama.
Baca juga: Meski Gejala Ringan, Pasien COVID-19 Tetap Harus Konsultasi ke Dokter
Dokter yang merawat Lewitinn mengatakan bahwa mental dan fisiknya membuat dia bertahan sejauh ini.
“Dia menjalani perjalanan yang panjang dan sulit,” tulis Dr. Abraham Sanders, salah satu dokter yang merawat Lewitinn, dikutip dari New York Times.
“Dia adalah pria yang kuat dan penerima manfaat dari perawatan medis yang canggih," tambah dokter.
Lewitinn pertama kali dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 pada 25 Maret 2020 setelah pulang dari Starbucks, kemudian kondisinya memburuk dan memerlukan perawatan, dia bahkan koma.
Setelah enam bulan koma, Lewitinn sadar, dia pun dipindahkan ke rumah sakit yang lebih dekat dari rumahnya di New Jersey.
Baca juga: Jepang Bakal Izinkan Pasien COVID-19 Tanpa Gejala Keluar Rumah Asal Pakai Masker
Meski saat itu dia sudah pulih dari COVID-19, dia tetap menggunakan ventilator lantaran kondisinya yang masih lemah.
Setelah berjuang lebih dari dua tahun, Lewitinn akhirnya meninggal dunia.