INDOZONE.ID - Nazhif Gifari, S.Gz, M.Si, ahli gizi dan dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul menjelaskan, penting bagi masyarakat untuk menjaga konsumsi garam, guna menghindari beragam penyakit mematikan seperti hipertensi.
Kata Nazhif, ada sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan dari konsumsi garam dalam kadar berlebih, seperti hipertensi, diabetes hingga serangan jantung.
"Risiko penyakit karena konsumsi garam berlebih sepertinya sudah banyak yang tahu ya. Itu bisa mengakibatkan hipertensi, diabetes, gagal ginjal, stroke dan serangan jantung," kata Nazhif, Selasa (17/1/2023).
Dikutip dari ANTARA, Nazhif mengatakan jika diabetes bukan hanya karena konsumsi gula berlebih, tapi juga garam yang berlebihan.
Baca juga: Awas! Doyan Makan Junk Food Bikin Gen Z dan Millenial Rentan Kena Hipertensi dan Diabetes
"Diabetes itu juga bukan gara-gara konsumsi gula berlebihan, salah satunya juga karena garam berlebih," imbuhnya.
Nazhif juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan tekanan darah. Pasalnya, banyak sekali yang tidak sadar mengidap penyakit tersebut sehingga terlambat untuk diobati.
Tak hanya orang yang sudah berusia lanjut, anak muda pun diimbau untuk mewaspadai penyakit mematikan ini. Hal itu dikarenakan banyak jajanan anak-anak yang mengandung garam berlebih sehingga dapat mengakibatkan seseorang mengalami hipertensi.
"Hipertensi itu sebenarnya silent killer. Pernah pegal-pegal di bagian belakang, banyak tanda-tanda sebenarnya. Terkadang kalau kami di rumah sakit, banyak yang nggak tahu kalau mereka hipertensi. Tahu-tahu sudah 180. Dan ini juga kami temui di beberapa anak-anak karena jajanan," ujar Nazhif.

Cegah Hipertensi
Guna mencegah hipertensi, berbagai gaya hidup sehat harus mulai diterapkan sehari-hari. Misalnya, seperti tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol hingga jangan mengonsumsi garam secara berlebihan.
Selain itu, penting bagi seseorang untuk mengetahui kadar anjuran asupan gula, garam serta lemak per harinya. Apabila sudah mampu mengonsumsi di bawah angka anjuran, hal tersebut akan semakin baik untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: Penderita Hipertensi Waspada, Minum Kopi 2 Kali Sehari Tingkatkan Risiko Kematian
"Kalau hipertensi itu yang bisa diubah adalah dari lifestylenya. Merokok, konsumsi garam berlebih, berat badan berlebih, diet rendah serat, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres. Nah yang nggak bisa diubah itu umur, jenis kelamin dan genetik," terang dia.
"Gula, garam dan juga lemak ini yang masih sering kelebihan konsumsinya. Batas konsumsi gula per hari itu 10 persen dari total energi 200 kkal atau setara dengan 50 gram," imbuhnya.
"Kalau garam itu anjurannya 2000 mg natrium atau 5 gram per hari, dan lemak itu 20 sampai 25 persen dari total energi 720 kkal atau setara dengan 67 gram per hari," lanjutnya.
Dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan memiliki cara untuk mencegah hipertensi. Cara untuk mencegah penyakit tersebut disebut dengan "CERDIK".
"Untuk mencegah hipertensi sendiri sebenarnya Kemenkes ada istilah CERDIK. Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres," bebernya.
Meski asupan garam harus dikurangi, tapi Nazhif mengingatkan agar masyarakat tetap mengonsumsinya. Terlebih bagi seseorang yang menjalani diet tanpa garam.
Walaupun berat badan dapat menurun dengan cepat, tetapi metode ini justru akan membuat tubuh seseorang menjadi lemas.
"Diet itu kalau tidak mengonsumsi garam akan lemas. Karena tubuh kita kekurangan natrium. Penurunan berat badan memang akan cepat jika melakukan metode diet tanpa mengonsumsi garam, tapi akan lemas. Jadi sangat tidak direkomendasikan ya," imbuhnya.
Guna untuk mencegah anak-anak agar terhindar dari hipertensi, Nazhif mengimbau agar orang tua memberi bekal anak dari rumah atau memberi pengetahuan kepada anak tentang makanan apa saja yang baik untuk kesehatan.
"Bisa dong orang tua bawakan buah yang sifatnya potongan atau yang nggak pakai ribet. Contohnya pisang atau jeruk. Kalau mau kasih uang jajan pun, mungkin bisa diberi tahu anaknya jajanan apa saja yang baik," tandasnya.