Seorang wanita bernama Pink Jolley, mengalami nasib apes setelah melakukan operasi gastrektomi, atau prosedur pengangkatan keseluruhan atau sebagian organ lambung.
Dikutip dari The Sun, wanita asal The Wirral, Merseyside itu memutuskan operasi lambung di Turki seharga Rp36,9 juta.
Dia berhasil mengumpulkan uang sebanyak itu dari laman penggalangan dana di GoFundMe. Jolley nekat melakukan operasi untuk menurunkan berat badannya yang sudah mencapai 112 kilogram.
Malangnya, operasi yang dilakukannya selama dua jam dengan menghilangkan 85 persen perutnya, membuatnya mengalami komplikasi, seperti sakit perut yang hebat, muntah dan dehidrasi parah. Dia bahkan sampai makan melalui selang.
Baca juga: Heboh Kasus Wanita Lumpuh Usai Operasi Caesar di RS Ciputat, Menkes Turun Tangan
"Rasanya seperti seseorang menusuk perut saya terus-menerus. Satu-satunya obat pereda nyeri yang ditawarkan adalah parasetamol yang hampir tidak membantu mengatasai rasa sakit," kata Jolley.
Lantaran mengalami banyak masalah, Jolley disarankan untuk pergi ke rumah sakit setelah kembali ke Wirral. Hasil CT Scan menunjukkan ada kebocoran serius yang terjadi setelah infeksi dan menyebabkan infeksi.
Alhasil, tiga ahli bedah harus melakukan prosedur dengan mencuci organ dalam tubuhnya, demi menyelamatkan nyawanya. Setelah itu, Jolley dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Royal Liverpool.
Di rumah sakit ini, Jolley harus berjuang melawan sepsis, yaitu komplikasi berbhaya akibat respon tubuh terhadap infeksi. Ini berlangsung selama sebulan lebih.
"Saya merasa disesatkan dan kesal karena sesuatu yang dimaksudkan untuk membantu (menurunkan berat badan), menyebabkan saya sangat menderita," ungkap Jolley.
Baca juga: Wanita Hamil Ini Terpaksa Operasi Caesar Usai Paru-paru Pendarahan Hebat Gara-gara Ngevape
Sejak operasi pada November 2022 lalu itu, Jolley tidak bisa makan makanan padat. Perutnya pun tampak ada beberapa lubang bekas prosedur medis karena operasi lambungnya mengalami infeksi.
"Mereka benar-benar menggagalkan operasi dan membuat organ dalam saya terinfeksi, sehingga semunya keras seperti beton. Berat badan saya turun banyak, tapi ini bukan yang saya inginkan," bebernya.
"Melihat ke belakang, itu sangat murah sehingga saya benar-benar harus berpikir dua kali, tetapi saya begitu terhanyut," kata Jolley.
