Hati-hati, Virus Flu Babi Dekati Indonesia

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 13:56 WIB
Ilustrasi. (Visual Hunt)
Ilustrasi. (Visual Hunt)

Indonesia rawan terpapar penyakit African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika. Pasalnya, Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya menyatakan saat ini penyebaran virus flu babi Afrika tersebut sudah mulai mendekat ke Indonesia, sehingga perlu dilakukan pengawasan lebih ketat.

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan, Indonesia sampai sekarang masih bebas. Namun, Timor Leste, Filipina, Vietnam, sudah ditemukan. 

"Kami akan melakukan pengawasan ketat," katanya.

Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, hampir semua negara di benua Asia telah terpapar virus ASF. Diantaranya adalah Mongolia, Vietnam, Kamboja, Hong Kong, Korea Utara, Laos, Myanmar, dan yang terbaru adalah Timor Leste pada September 2019.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara eksportir babi, tercatat, kurang lebih pada 2018, ekspor babi mencapai 271 ekor. Sehingga, jika virus tersebut masuk ke Indonesia, bisa menjadi ancaman serius.

Flu babi merupakan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus jenis A yang dikenal dengan H1N1. Flu ini sejenis dengan flu musiman yang sudah biasa menyerang manusia. Namun, H1N1 mengandung unsur genetika yang juga ditemukan dalam jenis virus khusus yang menyerang manusia, burung, dan babi.

Para ahli memperkirakan jutaan orang di seluruh dunia akan terkena flu babi. Anak-anak serta orang tua diperkirakan lebih gampang terkena flu babi.

Penularan virus H1N1 serupa dengan virus influenza lain, misalnya dari penderita yang bersin atau batuk. Jika percikan ingus atau air liur dari penderita menempel langsung pada permukaan mata, hidung, serta mulut seseorang, maka orang tersebut akan terkena virus tersebut.

Virus ini pertama kali muncul di Amerika Utara pada musim semi 2009, penyakit ini dengan cepat menyebar dari satu negara ke negara lainnya. Karena penyebarannya yang tergolong cepat, WHO mengumumkan pada Juni 2009 bahwa flu babi merupakan penyakit pandemik dunia. Saat pengumuman tersebut dikeluarkan, penyakit ini telah menyebar hingga ke 74 negara. 

Dikutip dari laman alodokter, penyakit flu babi memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, sehingga sulit dibedakan. Beberapa gejala flu babi, di antaranya adalah:

  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Pegal-pegal.
  • Sakit kepala.
  • Pilek dan hidung tersumbat.
  • Mata merah dan berair.
  • Sakit tenggorokan.
  • Ruam pada kulit.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Batuk (umumnya batuk kering).
  • Sesak napas.

Jika sudah terpapar virus ini, kebanyakan orang akan membaik dalam waktu 7-10 hari tanpa perawatan apapun. Namun, dokter akan memberikan obat jika seseorang yang terpapar virus ini berisiko tinggi mengidap komplikasi. 

Obat juga harus dikonsumsi dalam waktu 48 jam pertama sejak gejala muncul untuk mengurangi keparahan dan komplikasi.

Pencegahan yang harus dilakukan untuk menangkal virus flu babi adalah dengan melakukan vaksin influenza. Vaksin pencegahan flu babi ini umum dianjurkan satu kali dalam setahun. Vaksin inilah yang akan membantu tubuh dalam mempertahankan serangan terhadap virus H1N1.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X