Ketika Tak Ingin Cemas Justru Perparah Kecemasan

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 09:58 WIB
Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay

Sebuah studi dalam Journal of Affective Disorders yang dilakukan oleh tim peneliti dari Penn State University di College Park, Pennsylvania, mengungkapkan bahwa tidak ingin cemas dapat memperparah kecemasan.

Studi ini, dilansir Medical Daily, Rabu mengamati fenomena aneh yang disebut "kecemasan yang disebabkan relaksasi."

Profesor psikologi Prof. Michelle Newman dan Hanjoo Kim, seorang mahasiswa pascasarjana psikologi, mencatat, meskipun tujuan latihan relaksasi untuk mengurangi kecemasan, namun latihan ini berefek sebaliknya pada orang-orang yang cemas.

Anehnya, mereka juga menemukan, bersantai justru bisa mengatasi kekhawatiran orang-orang ini.

"Orang-orang mungkin tetap cemas untuk mencegah perubahan kecemasan yang besar, tetapi sebenarnya lebih sehat membiarkan diri Anda mengalami perubahan itu," kata Newman.

Dia juga menuturkan, lebih baik seseorang membiarkan dirinya santai sesekali.

Selain itu, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan salah satunya detoks kopi. Detoksifikasi kopi bisa membantu memblokir potensi efek samping kadar kafein yang tinggi bisa mempengaruhi neurotransmitter di otak lalu menyebabkan mual, gelisah, cemas dan sakit kepala.

Di sisi lain, cemas terkadang bukan sesuatu yang buruk. Psikolog asal Amerika Serikat Lisa Damour pernah mengatakan, cemas adalah sistem alarm internal yang mengingatkan kita pada ancaman dari luar.

Menurutnya, menganggap kecemasan sebagai hal yang kadang membantu dan melindungi diri memungkinkan seseorang memanfaatkan perasaan itu dengan baik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X