Sebelum Lakukan Program Bayi Tabung, Kamu Harus Perhatikan Hal Berikut

- Kamis, 16 Januari 2020 | 14:18 WIB
ilustrasi bayi tabung (pixabay/jun yang)
ilustrasi bayi tabung (pixabay/jun yang)

Setiap pasangan suami istri tentu ingin memiliki anak, untuk melengkapi kehidupan rumah tangga. Sayangnya, tak semua pasangan yang baru menikah cepat dikaruniai anak.

Bahkan ada pasangan yang harus rela menunggu belasan hingga puluhan tahun untuk mendapatkan anak. Berbagai cara dan program kehamilan pun telah diupayakan agar sang buah hati hadir.

Karena tak kunjung mendapatkan buah hati, program bayi tabung  atau in-vitro fertilization (IVF) pun jadi jalan terakhir untuk mendapatkan anak. Bayi tabung atau inseminasi buatan adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di luar tubuh wanita.

-
ilustrasi proses pembuahan bayi tabung (medgadget)

Pembuahan ini akan dilakukan di sebuah tabung pembuahan. Setelah sel telur berhasil dibuahi dan dalam fase siap, maka pembuahan akan dipindahkan ke dalam rahim.

Namun, untuk melakukan prosedur bayi tabung, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Selain dari segi biaya, pasangan suami istri terutama istri harus bisa memastikan kecukupan asupan nutrisi.

"Nutrisi dari makanan bergizi, rekomendasi suplemen, asam folat, vitamin D," ujar Dr Eeson Sinthamoney, ahli fertilitas di Sunfert International Fertility Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

 

Agar bayi tabung bisa tumbuh dengan sehat, diperlukan kandungan asam folat yang berasal dari asupan makanan. Kandungan ini akan mencegah kecacatan pada janin, misalnya bayi terlahir dengan bibir sumbing dan kelainan tulang belakang.

-
ilustrasi pasangan yang mendapatkan anak dari program bayi tabung (unsplash/Kelly Sikkema)

Oleh sebab itulah, para perempuan yang berencana untuk hamil, harus mengonsumsi asam folat sebanyak 400-600 mikrogram per hari, dari 2 hingga 3 bulan sebelum program. Hal ini tentu saja, agar sel telur dapat berkembang dengan baik dan janin dalam kondisi sehat.

Selain itu, berat badan istri harus ada dalam kategori normal. Karena berat badan berlebih bisa mengurangi keberhasilan program IVF. Tak hanya itu, wanita yang ingin ikut program kehamilan ini dan memiliki kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol, harus mengurangi atau menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Menurut Eeson, rokok dan alkohol berdampak buruk pada peluang mencapai kehamilan.

Sementara itu, konsultan obstetri dan ahli ginekologi di Alpha IVF & Women Specialist, Malaysia, DR Lam Wei Kian menambahkan, sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan suami istri juga harus melakukan pemeriksaan sistem reproduksi.

-
ilustrasi bayi dari program bayi tabung (pixabay/fancycrave1)

Bagi kaum laki-laki, biasanya masalah kesuburan menyangkut kualitas, jumlah dan bentuk sperma. Sementara pada perempuan, umumnya berkaitan dengan kualitas sel telur, kondisi rahim dan masalah di dalamnya seperti kista dan lainnya.

Dari segi aspek pembiayaan, Chief Commercial Officer Malaysia Healthcare Travel Council, Nik Yazmin Nik Azman mengatakan, biaya untuk melakukan program bayi tabung di Malaysia bergantung pada prosedur yang dijalani pasien dan ini terkait hasil pemeriksaan awal mereka. Menurutnya, untuk pemeriksaan dasar, dibutuhkan biaya hingga 15.000-20.000 ringgit atau setara Rp50-67 juta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X