The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Dokter: Tidak Ada Halangan Bagi Pasien TBC Puasa Ramadan, tapi...
Ilustrasi penderita TBC (Freepik/rawpixel.com)
Health

Dokter: Tidak Ada Halangan Bagi Pasien TBC Puasa Ramadan, tapi...

Kamis, 30 Maret 2023 23:32 WIB 30 Maret 2023, 23:32 WIB

INDOZONE.ID - Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Fathiyah Isbanlah, SpP(K) menyebutkan, orang dengan penderita tuberkulosis (TBC), bisa menjalani puasa selama Ramadan. Apalagi, jika jadwal minum obatnya hanya sekali sehari.

Pasien TBC bisa mensiasati puasa Ramadan dengan mengonsumsi obat sebelum sahur kata dr Fathiyah.

"Bagi pasien TB yang sedang minum obat tidak ada halangan untuk menjalankan ibadah puasa terlebih lagi kalau minum obatnya hanya sekali dalam sehari, bisa disiasati yaitu sebelum sahur," kata dr Fathiyah, dalam webinar bertema 'Ayo Bersama Akhiri TBC', Kamis (30/3/2023).

Tapi, jika pasien mengalami mual dan muntah berlebihan, maka dia menyarankan untuk tidak berpuasa dulu.

Baca juga: IDAI Ungkap TBC Lebih Berbahaya hingga Harus Dilacak seperti COVID-19

Dr Fathiyah juga menyarankan pasien mendapatkan asupan makanan yang bergizi ketika berbuka puasa dan sahur, serta menghindari hidangan rendah nutrisi seperti makanan cepat saji.

"Tetap intake-nya bagus, makan yang bagus saat berbuka puasa dan sahur. Jangan makan makanan fast food misalnya, yang kurang mengandung gizinya," ujarnya.

Khusus untuk nasi kata dr Fathiyah, tidak ada larangan bagi pasien untuk mengonsumsinya asalkan memperhatikan jumlah asupannya, terutama bagi yang juga mengidap diabetes.

penderita TBC
Ilustrasi orang menderita TBC (Freepik/8photo)

Baca juga: Kemenkes Gercep Lacak Penderita TBC demi Putuskan Rantai Penyebaran Sejak Dini

Sementara untuk asupan suplemen vitamin D, Fathiyah mengatakan pasien perlu mengatur jadwal meminumnya, walaupun tidak ada interaksi yang ditemukan apabila diminum bersamaan dengan obat TB. Dia menyarankan obat TB diminum sebelum makan, sementara vitamin D setelah makan.

Namun, dia mengingatkan sebelum pasien dan bahkan orang-orang pada umumnya meminum suplemen vitamin D, agar memeriksakan dulu kadar vitamin D mereka.

"Semua vitamin berperan dalam membangun sistem imun kita, salah satunya vitamin D. Untuk dosisnya, kita harus tahu dulu kadar vitamin D kita bagaimana. Kalau sangat under, harus kita kejar misalnya dengan dosis 5000 IU per hari," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
Fahrizal Daulay
Putri
Putri
Writer
JOIN US
JOIN US