Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala keluar rumah untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan syarat menggunakan masker.
Itu artinya, tidak ada isolasi mandiri untuk mereka yang positif COVID-19, asal menggunakan masker orang mereka boleh keluar rumah.
Usulan itu muncul ketika kasus-kasus telah mencapai jumlah rekor di banyak wilayah di tengah gelombang ketujuh pandemi yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, mengancam akan mengganggu fungsi sosial jika banyak yang dibatasi pada isolasi.
Baca juga: Kabar Gembira! Jepang Hapus Aturan Tes PCR untuk Wisatawan yang Sudah Vaksin Lengkap
Dilansir Japan Times, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah akan membahas secara menyeluruh mengenai kebijakan tersebut sebelum memutuskan apakah akan menerapkannya.
Saat ini, mereka yang dinyatakan positif COVID-19 diharuskan mengisolasi di rumah selama 10 hari jika menunjukkan gejala atau tujuh hari jika tidak menunjukkan gejala.
Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mempersingkat masa isolasi pasien bergejala menjadi seminggu untuk menghindari gangguan fungsi masyarakat jika infeksi meningkat dengan cepat.
Sebelumnya, Jepang juga telah melonggarkan beberapa aturan COVID-19, seperti mengubah pelaporan harian COVID-19. Hanya pasien yang bergejala yang masuk dalam daftar harian COVID-19.
"Kami ingin mengadopsi aturan pelaporan yang lebih mudah secara nasional setelah persiapan yang diperlukan seperti pembaruan sistem," kata Kishida, seraya menambahkan bahwa perubahan itu akan dilakukan pada pertengahan September.
Kishida juga telah mengumumkan pelonggaran persyaratan masuk untuk pelancong yang sudah menerima vaksin booster, di mana turis tidak perlu menunjukkan hasil tes COVID-19 negatif, aturan ini akan berlaku mulai 7 September.
