Alasan Orang dengan Risiko Bunuh Diri Gak Cuma Butuh Mendekatkan Diri ke Tuhan

- Minggu, 4 September 2022 | 10:47 WIB
Ilustrasi wanita depresi. (Pexels/Kat Smith)
Ilustrasi wanita depresi. (Pexels/Kat Smith)

Seorang perawat sekaligus influencer kesehatan Rizal Do mengungkapkan bahwa orang dengan risiko bunuh diri tidak butuh disuruh mendekatkan diri ke Tuhan.

Dia menegaskan bahwa risiko bunuh diri itu sudah termasuk kegawatan psikiatri atau gangguan mental serius dan membutuhkan pertolongan serta pendampingan.

"Orang dg risiko bunuh diri ga butuh disuruh deket Tuhan. Risiko bunuh diri itu sudah KEGAWATAN PSIKIATRI krn kalau nekat & berhasil bunuh diri kita bisa apa? Prioritas pertolongan mereka adalah SECURITY alias keamanan. Diamanin dulu, didampingi, & dituntun menemukan tujuan hidup," tulis Rizal melalui akun Twitter-nya, dikutip pada Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Aktris Yoo Joo Eun Meninggal Dunia karena Bunuh Diri, Apa Sih Pemicu Orang Bunuh Diri?

Anjuran mendekatkan diri pada Tuhan memang tidak salah, namun pernyataan tersebut kurang tepat jika diucapkan pada orang dengan kondisi mental terguncang. Harus tahu situasi saat berbicara dengan orang yang memiliki gangguan mental.

Mereka yang memiliki risiko bunuh diri harus segera diamankan. Namun, diamankan yang dimaksud di sini bukan seperti petugas keamanan mengamankan ODGJ dengan perilaku kekerasan yang sedang mengamuk.

Mengamankan yang dimaksud di sini adalah mendekatkan mereka pada support systemnya dan menjaga dari segala upaya bunuh diri. Kemudian menjauhkan diri dari benda-benda berbahaya.

Pada intinya, pendekatan agama bisa dilakukan bila sudah mendapat penanganan kesehatan mental yang tepat.

"Orang dg risiko bunuh diri (RBD) udah itungannya gawat darurat.
Bayangin aja kondisi gawat darurat fisik macam perdarahan hebat. Fokus pertolongannya sesuai level prioritas. Di RBD ya keamanan. Pendekatan agama boleh, tp bisa menunggu. Ini soal prioritas pertolongan," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X