Seorang wanita bernama Lyndsi Johnson mengalami kondisi langka yaitu 'alergi terhadap gravitasi'. Kondisi tersebut membuatnya hanya bisa rebahan selama 23 jam. Ya, ia menghabiskan sepanjang harinya ia hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Adapun penyakit yang diidap mantan mekanik diesel penerbangan untuk Angkatan Laut AS tersebut yaitu sindrom orthostatic tachycardia syndrome (POTS).
Gangguan ini mempengaruhi bagian dari sistem saraf yang mengatur fungsi yang tidak bisa dikendalikan secara sadar seperti tekanan darah, detak jantung hingga suhu tubuh.
Lyndsi didagnonis dengan POTS pada Februari 2022 lalu setelah mengalami peningkatan abnormal detak jantung yang terjadi setelah duduk atau berdiri.
Baca juga: Langka! Bayi di India Lahir dengan Kondisi Kaki seperti Ekor
Adapun gejala POTS yang dialami merasa pusing, kabut otak, kelelahan, sakit kepala, penglihatan kabur hingga mual-mual.
Pingsan 10 kali sehari
Dikutip dari Insider, Lyndsi pertama kali merasakan gejala seperti sakit perut dan punggung pada Oktober 2015. Kemudian pada tahun 2018 ia diberhentikan secara medis dari militer karena gejala-gejala yang dialaminya.
Hampir 7 tahun setelah gejalanya pertama kali muncul, selama waktu itu dia dirawat di rumah sakit beberapa kali dan dokter tidak menemukan apa yang salah pada tubuhnya.
2 tahun setelah diberhentikan dari militer, ia pun mulai sering pingsan. Dalam sehari, ia bisa pingsan hingga 10 kali dalam sehari.
"Saya pingsan di mana-mana - saya akan berbelanja di supermarket dan saya harus duduk karena saya merasa pingsan atau di gym. Saya bahkan pingsan setelah anjing saya menggonggong," kata Lyndsi.
Kini, untuk tetap bisa survive di tengah kondisinya tersebut, Lyndsi kini menggunakan beta blocker yang bisa mengurangi detak jantungnya. Meski kondisinya kini sudah berbeda, namun Lyndsi tak menyerah, ia tetap melakukan apa yang ia bisa dengan tubuhnya yang semakin melemah tersebut.
