Bahan-bahan tertentu dalam minuman energi dikaitkan dengan penyakit hati akut ketika dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi.
Niasin, yang membantu mengubah makanan menjadi energi merupakan bahan umum pada minuman berenegi.
Bahan tersebut secara umum dianggap sebagai aditif alami, tapi bahan tersebut telah dikaitkan dengan risiko kerusakan hati dalam beberapa penelitian.
Baca juga: Bolehkah Mengonsumsi Minuman Energi untuk Atasi Kantuk saat Mudik? Ini Saran Pakar
Dilansir express.co.uk, terdapat dua laporan kasus komplikasi yang dialami akibat mengonsumsi minuman energi secara berlebihan.
Laporan pada tahun 2011, seorang wanita berusia 22 tahun datang ke rumah sakit setelah minum 10 kaleng minuman energi setiap hari selama dua minggu.
Dari hasil tes yang dilakukan, wanita itu mengalami nyeri tekan epigastrium mengarah pada diagnosis hepatitis akut, yang menggambarkan peradangan hati.
"Perkembangan hepatitis akut pada pasien ini kemungkinan besar disebabkan oleh konsumsi minuman energi yang berlebihan, dan kami berspekulasi bahwa niasin adalah bahan penyebabnya," para dokter melaporkan.
Kemudian, wanita 36 tahun yang datang ke rumah sakit setelah satu minggu mengalami sakit perut, penyakit kuning dan kelelahan.
Wanita itu dilaporkan mengonsumsi tiga minuman energi bebas gula setiap hari selama setahun terakhir. Dia juga dilaporkan pengguna alkohol.
Fungsi hati wanita itu dilaporkan memburuk sehingga membutuhkan transplantasi hati.
Wanita itu dilaporkan mengalami gejala seperti kelelahan, tidak nafsu makan, dan berat badan turun drastis.
Baca juga: Benarkah Minuman Energi Mengandung Sperma Banteng?
Meski dia sering konsumsi alkohol, dokter menduga zat aditif dalam minuman berenergi, kemungkinan menjadi penyebab kerusakan hati yang dialami wanita itu.
