Mengenal Penyakit Langka 'Kuru' yang Sempat Ditemukan di Papua Nugini Akibat Kanibalisme

- Rabu, 14 Desember 2022 | 06:00 WIB
Ilustrasi virus. (Freepik)
Ilustrasi virus. (Freepik)

Kalau umumnya kita terbiasa dengan tradisi memakan daging sapi atau daging babi, pernahkan kalian penasaran bagaimana rasanya mencicipi daging atau otak manusia? Rasanya mustahil, bukan? Tapi, ternyata tidak bagi suku Fore di Papua Nugini.

Suku Fore generasi terdahulu ternyata punya tradisi memakan jasad orang yang baru saja meninggal di upacara pemakamannya. Akibat tradisi ini, timbul penyakit fatal dan langka yang berhubungan dengan sistem saraf. Yaitu, penyakit 'Kuru'.

Baca Juga: Gejala Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Diidap Penyanyi Celine Dion

Dikutip melalui Healthline, penyakit kuru menjangkit selama tahun 1950-an dan 1960-an di kalangan orang-oarang Fore yang tinggal di dataran tinggi Papua Nugini. Nama "Kuru" sendiri memiliki arti "menggigil" atau "gemeteran ketakutan".

Masalah pada penyakit ini berkaitan dengan gerakan tak sadar, kesulitan berjalan, perubahan perilaku, dan perubahan suasana hati. Gejala lainnya yang meliputi penyakit ini seperti otot berkedut, demensia dan kesulitan makan.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Kawasaki, Penyakit Langka yang Menyerang Balita di Bintaro

Pengobatan untuk penyakit ini sampai sekarang belum ditemukan. Orang dengan penyakit kuru akan butuh bantuan untuk berdiri dan bergerak selama mungkin berbulan-bulan. Bahkan, karena tidak ada obat untuk kuru, pasien mungkin juga bisa mengalami koma dalam waktu 6 sampai 12 bulan setelah mengalami gejala awal.

Baca Juga: Belum Ada Obat Khusus, Ini 5 Jenis Penyakit Langka di Dunia yang Harus Diwaspadai

Penulis: Jihan Rienita

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X