Mata Pria Ini Buta Setelah Berkedip di Bawah Sinar Matahari, Kok Bisa?

- Senin, 20 Februari 2023 | 06:00 WIB
Pria ini alami kebutaan setelah melihat matahari. (Medicalnewstoday/PA)
Pria ini alami kebutaan setelah melihat matahari. (Medicalnewstoday/PA)

Robert Graham yang bekerja sebagai akuntan dari West Yorkshire mengalami buta secara fungsional selama setahun setelah berkedip di bawah sinar matahari yang terik.

Pria berusia 67 tahun yang didiagnosis menderita blepharospasm ini harus dirawat dengan suntikan botox agar bisa melihat kembali.

"Blepharospasm adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kontraksi abnormal otot-otot di sekitar kelopak mata, terutama otot Orbularis Oculi di kelopak mata atas dan bawah," jelas Dokter Susan Sarangpani, seorang ahli bedah  kelopak mata di OCL vision, dikutip dari express.co.uk.

Baca juga: Viral Lato-Lato Pecah Kena Mata, Ahli Jelaskan Resiko Infeksi Sebabkan Kebutaan Permanen

Menurutnya, kondisi tersebut tidak langsung mempengaruhi penglihatan, jadi tidak langsung menyebabkan buta.

Namun, hal itu dapat mengakibatkan kebutaan fungsional, di mana otot penglihatan berada dalam keadaan kejang yang tidak terkendali, sehingga membuat orang tersebut tidak dapat membuka mata.

Robert mengalami kondisi tersebut ditahun 2014, saat dia berjalan keluar dari stasiun kereta api di Leeds ketika dia melihat ke arah matahari dan  berkedip ke arah matahari.

Matanya benar-benar tertutup dan sama sekali tidak mau terbuka, memaksanya untuk secara manual mendorong kelopak matanya dengan tangan.

Menurut dr Sarangpani, ada dua jenis blepharospasm, yakni blefarospasme esensial dan refleks.

-
Ilustrasi mata buta. (Medicalnewstoday)

"Blefarospasme esensial adalah jenis gangguan gerakan saraf di mana terjadi kontraksi otot yang tidak disengaja dan berkelanjutan di sekitar kelopak mata,” jelas sang ahli.

Reflex blepharospasm sedikit berbeda karena terjadi sebagai gejala dari kondisi lain yang menyebabkan ketidaknyamanan atau iritasi di sekitar mata seperti blepharitis, mata kering, peradangan pada mata, sensitivitas cahaya atau meningitis.

Dalam kondisi tersebut, cahaya juga dapat bertindak sebagai rangsangan langsung untuk kejang dan gejala lain dari kondisi tersebut.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa lebih dari 80 persen orang dengan kondisi tersebut sensitif terhadap cahaya.

“Gejala biasanya dimulai dengan berkedip sebentar-sebentar dan hilang setelah tidur atau istirahat,” kata dr Sarangpani.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X