Blepharitis: Penyebab dan Gejalanya

- Minggu, 9 Agustus 2020 | 08:00 WIB
Ilustrasi Blepharitis (royaloakoptometry)
Ilustrasi Blepharitis (royaloakoptometry)

Blepharitis atau blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata. Blepharitis biasanya menyerang kedua mata di sepanjang tepi kelopak mata.

Selain itu, blepharitis umumnya terjadi ketika kelenjar minyak kecil di dekat pangkal bulu mata menjadi tersumbat, menyebabkan iritasi dan kemerahan. Beberapa penyakit dan kondisi juga dapat menyebabkan blepharitis.

Blepharitis bisa menjadi kondisi kronis yang sulit diobati. Blepharitis bisa menjadi tidak nyaman dan tidak enak dilihat. Tapi biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan kamu, dan tidak menular.

Tanda dan Gejala-gejala Blepharitis

-
Ilustrasi Blepharitis (damianoeye.com)

Tanda dan gejala blepharitis biasanya bisa menjadi lebih buruk di pagi hari, seperti:

  • Mata berair
  • Mata merah
  • Sensasi berpasir, terbakar atau menyenyat di mata
  • Kelopak mata yang tampak berminyak
  • Kelopak mata gatal
  • Kelopak mata merah dan bengkak
  • Pengelupasan kulit di sekitar mata
  • Bulu mata berkerak
  • Kelopak mata menempel
  • Lebih sering berkedip
  • Sensitivitas terhadap cahaya
  • Penglihatan kabur yang biasanya membaik dengan berkedip
     

Penyebab Blepharitis

-
Ilustrasi Blepharitis (liverdoctor.com)

Penyebab pasti blepharitis belum jelas. Dalam beberapa kasus, itu dapat menyebar ke orang lain. Hal ini mungkin terkait dengan satu atau lebih hal berikut ini:

  • Dermatitis seboroik, ketombe pada kulit kepala dan alis infeksi
  • Kelenjar minyak yang tersumbat atau rusak di kelopak mata kamu
  • Rosacea, kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada wajah
  • Alergi, termasuk reaksi alergi terhadap obat mata, lensa kontak, atau riasan mata
  • Tungau atau kutu bulu mata
  • Mata kering
     

Komplikasi Blepharitis

-
Ilustrasi tembel (familydoctor.org)

Jika kamu menderita blepharitis, kamu mungkin juga menderita:

  • Masalah bulu mata. Blepharitis dapat menyebabkan bulu mata kamu rontok, tumbuh tidak normal (bulu mata salah arah) atau kehilangan warna
  • Masalah kulit kelopak mata. Bekas luka dapat berkembang di kelopak mata kamu karena blepharitis jangka panjang. Atau tepi kelopak mata mungkin berubah ke dalam atau ke luar.
  • Mata air berlebih atau kering. Sekresi berminyak dan abnormal yang keluar dari kelopak mata, seperti mengelupas yang terkait dengan ketombe, dapat menumpuk dalam lapisan air mata kamu. Air mata yang tidak normal juga dapat mengganggu kelopak mata agar tetap lembab. Hal ini dapat mengiritasi mata kamu dan menyebabkan gejala mata kering atau robek berlebih.
  • Tembel. Tembel adalah infeksi yang berkembang di dekat pangkal bulu mata. Hasilnya adalah benjolan yang menyakitkan di ujung kelopak mata kamu.
  • Kalazion. Kalazion terjadi ketika ada penyumbatan di salah satu kelenjar minyak kecil di tepi kelopak mata, tepat di belakang bulu mata. Penyumbatan ini menyebabkan peradangan kelenjar, yang membuat kelopak mata membengkak dan memerah. 
  • Mata merah muda kronis. Blepharitis dapat menyebabkan serangan mata merah yang berulang (konjungtivitis).
  • Cedera pada kornea. Iritasi terus-menerus dari kelopak mata yang meradang atau bulu mata yang salah arah dapat menyebabkan luka pada kornea kamu. Tidak memiliki cukup air mata juga dapat meningkatkan risiko infeksi kornea.

Nah, itulah penjelasan blepharitis yang #KAMUHARUSTAU. Semoga artikel berikut memberikan informasi bermanfaat untuk kamu semua. 

Jangan lupa untuk terus ikuti berita maupun artikel terbaru lainnya ya, hanya di INDOZONE.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X