6 Komplikasi Kehamilan yang Harus Diwaspadai Wanita Hamil

- Rabu, 30 September 2020 | 14:35 WIB
Ilustrasi wanita hamil (Pexels/freestocks.org)
Ilustrasi wanita hamil (Pexels/freestocks.org)

Komplikasi kehamilan pada wanita hamil bisa saja dialami, baik itu sebelum, saat, atau setelah masa kehamilan. Beberapa komplikasi ada bersifat ringan, tapi ada juga yang membahayakan nyawa ibu dan bayi dalam kandungan.

Umumnya, gejala utama komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, infeksi saluran kemih, anemia, pre-eklamsia, mual dan muntah, pendarahan hingga keguguran.

Lalu, apa yang harus diketahui oleh setiap wanita hamil terkait komplikasi kehamilan tersebut serta tindakan pencegahannya?

Komplikasi Kehamilan yang Wajib Diketahui Bumil

Komplikasi dalam kehamilan sangat berisiko jika tak ditangani tepat. Sebagian komplikasi kehamilan bisa diobati dengan obat-obatan, namun di sisi lain ada komplikasi kehamilan yang tidak dapat dicegah.

Contohnya, jika komplikasi disebabkan pertumbuhan janin yang tidak normal, maka boleh dikatakan tidak ada pertolongan medis yang dapat membantu kondisi tersebut.

Apabila nyawa ibu dan bayinya berada dalam bahaya, dokter dapat memilih untuk melakukan operasi caesar (C-section). Adapun kondisi komplikasi kehamilan yang membutuhkan operasi, antara lain:

  • Janin terlalu besar
  • Proses persalinan tidak berjalan baik
  • Ada lebih dari satu janin di dalam kandungan
  • Penyakit menular seksual atau infeksi
  • Posisi janin terbalik
  • Gangguan plasenta
  • Kesehatan bayi dalam bahaya
  • Ibu berisiko mengalami gangguan mental atau depresi berat, bahkan setelah masa kehamilan sekali pun.
     

Sesuai dengan National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat, bahkan wanita yang benar-benar sehat sebelum hamil dapat menghadapi komplikasi kehamilan.

Berikut adalah enam komplikasi utama kehamilan yang harus diwaspadai oleh setiap calon ibu beserta apa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Tekanan darah tinggi

-
Ilustrasi ibu hamil (Unsplash/@johnlooy)

Tekanan darah tinggi atau dikenal juga hipertensi gestasional umumnya muncul selama trimester kedua dan menghilang setelah melahirkan.

Kondisi hipertensi dapat memperlambat pertumbuhan bayi, membahayakan kesehatannya serta menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti pre-eklamsia dan persalinan prematur.

Untuk mencegah komplikasi kehamilan seperti ini disarankan agar melakukan pemeriksaan tekanan darah secara terjadwal, diet kehamilan yang sehat dengan asupan garam terkontrol, dan rutin olahraga.

2. Diabetes gestasional

-
Diabetes (Unsplash/@mchesin)

Kondisi diabetes gestasional biasanya bisa sembuh dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Diabetes gestasional dapat berakibat parah pada kesehatan wanita hamil dan juga bayi dalam kandungan.

Bila tidak segera terkontrol, diabetes gestasional dapat menyebabkan hipertensi gestasional, persalinan prematur, pre-eklamsia dan penambahan berat badan yang berlebihan selama kehamilan.

3. Infeksi

-
Ilustrasi ibu hamil (Unsplash/@dexswaggerboy)

Wanita hamil mungkin mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan oleh karena itu lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih, kandung kemih, ginjal dan penyakit menular seksual (PMS).

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X