Ramai soal Layanan Telemedisin Isoman Pasien Omicron RI, Begini Usulan Eks Direktur WHO

- Selasa, 1 Februari 2022 | 11:59 WIB
Ilustrasi layanan telemedisin Isoman pasien Omicron (Pixabay/eggeeggjiew)
Ilustrasi layanan telemedisin Isoman pasien Omicron (Pixabay/eggeeggjiew)

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan RI menyediakan layanan telemedisin isolasi mandiri (insoman) bagi pasien terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron. Melalui layanan tersebut pasien bisa mendapatkan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis.

Namun mengenai layanan itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama menyampaikan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Prof Tjandra menganggap pelayanan telemedisin merupakan bagian yang penting dalam menjalani isolasi mandiri. Karena itu harus dilakukan selama beberapa waktu alias bukan hanya di hari pertama.

"Sebaiknya konsultasi dengan dokter (melalui) temedisin tidak hanya di hari pertama saja, tetapi setiap hari selama masa isolasi mandiri," ucapnya, seperti yang dikutip Indozone dari ANTARA, Selasa (1/2/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan konsultasi yang berkelanjutan diperlukan untuk memonitor perkembangan keluhan pasien dari hari ke hari. Sehingga bisa diketahui kemungkinan keluhan dan atau efek samping saat mengkonsumsi obat yang diberikan.

Baca juga: Waspada! Mutasi Varian Siluman BA.2 Menyebar di Banyak Negara, WHO: Lebih Mudah Menular

Selain itu, dosis atau obat tambahan juga bisa segera diberikan jiak memang diperlukan pasien.

"Kalau sekiranya memang tidak bisa diberikan pelayanan telemedisin gratis tiap hari, maka akan sangat baik kalau pasien dapat konsultasi harian (lewat telepon) dengan dokter. Bagaimanapun pengawasan harian memang penting, walaupun hanya dengan telepon/WA," sambungnya.

Tak hanya itu, Prof Tjandra menyarankan saat konsultasi pertama sebaiknya melibatkan keluarga yang sehari-hari menangani pasien.

Hal itu dilakukan agar dokter dapat menjelaskan pada pihak keluarga terkait apa yang harus mereka lakukan dalam merawat pasien di rumah yang seringkali bukan masalah mudah.

"Kalau pelayanan telemedisin belum bisa melibatkan keluarga yang merawat di rumah, maka lebih baik kalau anggota keluarga mencoba komunikasi dengan dokter atau nakes yang mungkin ada kenalan," katanya.

Terakhir, Prof. Tjandra mengatakan, pelayanan telemidisin merupakan bagian amat penting dari isolasi mandiri. Sebab kasus infeksi COVID-19 akibat varian Omicron diperkirakan masih akan terus meningkat.

Oleh karena itu, selain pemberian obat, perlu juga dipikirkan ketersediaan alat kesehatan untuk memantau keadaan kesehatan pasien, seperti termometer, tensimeter dan oximetri.

Alat-alat itu akan menjadi parameter penting kapan dan dalam kondisi bagaimana pasien harus dirujuk ke rumah sakit.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X