Komika Coki Pardede ditangkap Satres Narkoba Polres Tangerang Kota terkait kasus penyalahgunaan narkoba, Kamis (2/9/2021). Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa sabu.
Dari hasil pemeriksaan, Coki mengonsumsi barang haram tersebut dengan cara yang tak biasa, yakni menyuntikan sabu melalui dubur.
Rupanya, metode menyuntikan sabu melalui dubur bukan barang baru bagi pemakai narkoba. Metode tersebut dikenal dengan istilah booty bumping atau boofing.
Baca Juga: Coki Pardede Suntikkan Sabu Lewat Anal, Polisi: Dia Belajar dari YouTube
Mengutip Healthline, Sabtu (4/9/2021), booty bumping atau boofing merupakan salah satu metode mengonsumsi narkoba seperti metamfetamin alias sabu, heroin, atau kokain melalui lubang dubur.
Dulunya, booty bumping sering dianggap sebagai cara para pria gay atau wanita transgender mengonsumsi narkoba. Namun kini, metode tersebut dilakukan oleh siapa saja, bahkan yang tidak tertarik dengan seks anal sekalipun.
Efek yang muncul jauh lebih cepat
Metode booty bumping cukup digemari di kalangan pemakai narkoba dosis tinggi, hal itu dikarenakan efek yang ditumbulkan muncul lebih cepat, yakni hanya dalam hitungan menit. Setelah muncul, efek yang dirasakan dapat berlangsung selama berjam-jam.
Dalam sebuah penelitian terhadap wanita transgender yang menggunakan metode booty bumping, untuk narkoba jenis sabu misalnya, efek dapat muncul dalam 3 sampai 5 menit, jauh lebih cepat dari metode jarum suntik dan dihisap.
Booty bumping memberikan efek yang lebih nendang
Pemakai narkoba yang menggunakan metode booty bumping mengaku dapat merasakan efek yang lebih terasa di badan. Efek tersebut bahkan tak bisa dirasakan jika menggunakan metode hisap melalui rokok atau penyuntikan jarum.
Baca Juga: Bahaya Booty Bumping
Bahkan bagi pria gay dan wanita transgender, metode booty bumping dapat memberikan gairah seks yang lebih tinggi. Bahkan dianggap jauh lebih bergairah dari seks anal itu sendiri.
Kendati demikian, metode ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi yang melakukannya. Misalnya, bisa menimbulkan iritasi atau rasa nyeri jika tabung penyuntikan tidak diberi pelumas dengan benar.
