Seorang remaja asal Australia berusia 15 tahun harus mengalami hal yang pahit. Setelah tujuh bulan menghisap vape, kini ia menderita hipoksia yang membuatnya sulit bernapas dan butuh penanganan medis.
Diketahui remaja ini bernama Dakota Stephenson. Penyakit yang ia deritanya saat ini membuat paru-parunya tak mendapatkan oksigen yang cukup.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ia sempat mengalami demam tinggi dan sakit punggung pada September lalu. Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa Dakota mengalami EVALI.
Evali merupakan singkatan dari e-cigarette or vaping use-associated lung injury. Kondisi ini diduga disebabkan oleh vape yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), zat psikoaktif yang juga ditemukan dalam ganja, dan aditif vitamin E asetat.
Mengetahui hal tersebut, sang ibu yang bernama Natasha Stephenson mengaku kaget. Pasalnya sang ibu tak mengetahui bahwa selama ini anaknya menghisap vape.
Diketahui bahwa Dakota sudah menghisap vape sejak awal tahun 2020. Menurut pengakuan Natasha, anaknya kerap kali meminta uang untuk membeli makanan ringan setelah pulang sekolah. Namun, ternyata ia menabung uang itu untuk membeli kartrid nikotin.
Terkait hal ini, Natasha meminta agar pemerintah melarang peredaran rokok elektrik di Australia serta menyortir bahan kimia apa saja yang terkandung di liquid vape.
