Hipertensi Serang Milenial, Ini Langkah Mencegahnya

- Selasa, 25 Mei 2021 | 19:46 WIB
Ilustrasi sakit kepala. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi sakit kepala. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Hipertensi merupakan penyakit yang diderita banyak orang. Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Di Indonesia sendiri, hipertensi termasuk dalam daftar lima penyakit paling banyak diderita.

Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan. Stroke (51%) dan penyakit jantung koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin mengatakan hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tapi juga milenial.

"Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan erat dengan pola hidup, antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, rendahnya aktivitas fisik, rendahnya konsumsi sayur dan buah, serta tingginya konsumsi gula garam lemak. Kemajuan teknologi yang membuat semua serba mudah membuat orang kurang melakukan aktivitas fisik. Tuntutan pekerjaan dan kurangnya istirahat dapat menyebabkan timbulnya stres," kata Esti dalam keterangan yang diterima Indozone, Selasa (25/5/2021).

Hipertensi adalah keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih. Sebenarnya hipertensi bisa dicegah dengan rajin memeriksa tekanan darah secara berkala.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, dr. Cut Putrie Arianie mengatakan milenial bisa menerapkan gaya hidup CERDIK.

"Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres," ujarnya.

BACA JUGA: Hasil Studi Menyebutkan Bahwa Pria Lebih Rentan Terkena Penyakit Jamur Hitam

Hipertensi sering disebut sebagai silent killer dan biasanya baru disadari ketika sudah terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

"Dari total jumlah pasien dengan penyakit jantung, sebanyak 70-75%nya ternyata juga mengalami hipertensi. Kita sebisa mungkin harus menumbuhkan kesadaran diri kita semua untuk melakukan cek kesehatan, melakukan pengukuran tekanan darah secara rutin, dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan memodifikasi gaya hidup seperti rajin berolahraga juga membatasi asupan garam. Untuk mencegah hipertensi, dianjurkan untuk membatasi asupan garam paling banyak 5 gram sehari atau setara dengan 1 (satu) sendok teh," ujar Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X