Studi: Penggunaan Statin Dua Kali Lipat Menyebabkan Demensia untuk Beberapa Pengguna

- Selasa, 15 Juni 2021 | 10:23 WIB
Penggunaan statin menyebabkan demensia. (heartuk.org.uk)
Penggunaan statin menyebabkan demensia. (heartuk.org.uk)

Statin memiliki dua kali lipat menyebabkan demensia untuk beberapa pengguna, menurut penelitian baru, dikutip dari Mirror.

Pil, yang mengurangi kolesterol lemak, adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan di Inggris, dengan sekitar delapan juta orang dewasa meminumnya setiap hari untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Lebih dari 71 juta resep dibagikan pada tahun 2018.

Tapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa pasien dengan gangguan kognitif ringan yang menggunakan statin lipofilik lebih dari dua kali lipat mengembangkan demensia dibanding dengan mereka yang tidak menggunakan statin.

Pemindaian tomografi emisi positron (PET) dari pengguna statin mengungkapkan penurunan metabolisme yang sangat signifikan di area otak yang pertama kali terkena penyakit Alzheimer.

Pasien dengan gangguan kognitif ringan atau kognisi normal yang menggunakan statin lipofilik ditemukan memiliki risiko lebih dari dua kali lipat mengembangkan demensia dibandingkan dengan non-pengguna statin.

Pencitraan PET dari pengguna statin lipofilik juga menunjukkan 'penurunan substansial' dalam metabolisme di korteks cingulate posterior, wilayah otak yang diketahui mengalami penurunan paling signifikan pada tahap awal Alzheimer.

Statin dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' dalam darah, dan mengurangi produksinya di dalam hati.

Berbagai jenis statin tersedia berdasarkan kebutuhan kesehatan pasien. Termasuk statin hidrofilik yang fokus pada hati dan statin lipofilik yang didistribusikan ke jaringan di seluruh tubuh.

Para peneliti memisahkan peserta penelitian menjadi tiga kelompok: status kognitif awal, kadar kolesterol awal dan jenis statin yang digunakan.

Para peserta menjalani pencitraan PET untuk mengidentifikasi daerah mana saja yang mengalami penurunan metabolisme otak dalam setiap kelompok statin.

Pasien dengan gangguan kognitif ringan dan normal yang menggunakan statin lipofilik ditemukan memiliki risiko lebih dari dua kali lipat mengembangkan demensia dibandingkan dengan non-pengguna statin.

"Dengan mengkarakterisasi efek metabolik yang terkait dengan penggunaan statin, kami menyediakan aplikasi baru PET untuk meningkatkan pemahaman kami tentang hubungan antara salah satu kelas yang paling umum digunakan. obat-obatan dan salah satu penderitaan paling umum dari otak yang menua," kata Dr Prasanna Padmanabham, dari University of California, Los Angeles.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X