Selama PPKM Sejak Juli 2021, Kualitas Udara di DKI Jakarta Malah Memburuk

- Kamis, 12 Agustus 2021 | 13:59 WIB
Polusi udara Jakarta memburuk pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Juli 2021. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Polusi udara Jakarta memburuk pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Juli 2021. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kualitas udara di Ibukota ternyata tak sebaik dulu. Pasalnya sejak dilakukannya PPKM pada Juli lalu, kualitas udara di DKI Jakarta malah memburuk dan bisa sebabkan sakit.

Hal ini sendiri diutarakan oleh Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu. Dirinya menyebutkan bahwa udara kotor di DKI Jakarta justru semakin meningkat empat hingga enam kali lipat selama PPKM yang dimulai sejak 3 Juli 2021.

Tentu hal ini tak bisa dianggap sepele. Pasalnya paparan polusi udara bisa menyebabkan seseorang mudah jatuh sakit bahkan berujung kematian. Dari data WHO, ada 7 juta jiwa yang meninggal dunia akibat polusi udara.

Polusi udara ini sendiri disebut juga 'silent killer' atau pembunuh diam-diam. Biasanya polusi udara ini terjadi akibat asap kendaraan, asap industri, asap rokok, dan sumber lain yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi jika seseorang tinggal di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi.

Pada ibu hamil:

  • Berat badan bayi saat lahir rendah.

Pada anak-anak:

  • Risiko asma lebih tinggi
  • Gangguan perkembangan fungsi paru-paru
  • Gangguan pertumbuhan
  • Batuk kronis
  • Pengerasan pembuluh darah dini.

Pada orang dewasa:

  • Asma diperberat karena polusi
  • Risiko penyakit jantung koroner meningkat
  • Kanker paru
  • Batuk kronis
  • Diabetes.

Pada lansia:

  • Meningkatkan risiko asma
  • Fungsi paru terganggu
  • Kanker paru
  • Diabetes
  • Demensia
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Stroke.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X