Waspada, Penyakit Jantung dan Virus Corona Tingkatkan Risiko Kematian

- Jumat, 6 Maret 2020 | 12:52 WIB
Karyawan memakai masker saat beraktivitas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Karyawan memakai masker saat beraktivitas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Hingga saat ini prevalensi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona baru terus bertambah. Data WHO per 5 Maret menunjukkan ada 2.241 kasus baru. Dengan begitu, total kasus akibat virus tersebut mencapai 95.333 kasus.

Sebagian besar pasien yang dirawat karena virus corona baru dinyatakan telah sembuh. Namun rentang usia pasien yang sembuh adalah 35-40 tahun. Sedangkan pasien usia tua di atas 60 tahun memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan pasien usia tua mempunyai penyakit komorbid atau penyakit penyerta yang bisa memperburuk kondisinya.

Salah satu penyakit penyerta yang banyak ditemukan pada pasien usia 60 tahun ke atas adalah penyakit jantung. Menurut dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, dr Vito A. Damay, Sp.JP (K), M.Kes, FIHA, FICA, 80 persen penyakit penyerta yang dimiliki oleh pasien terinfeksi virus corona baru adalah penyakit kardioserebrovaskular. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasien.

-
Karyawan memakai masker saat beraktivitas di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

"Penyakit kardioserebrovaskular dan virus corona saling memengaruhi. Infeksi virus memicu reaksi akut dari kondisi penyakit jantung dan pembuluh darah. Fungsi jantung yang terganggu sebelumnya dapat semakin buruk ketika tubuh melawan infeksi virus," ujar dr Vito kepada Indozone melalui pesan singkat, Jumat (6/3/2020).

Dokter yang berpraktik di RS Siloam Karawaci itu menerangkan, ketika virus corona baru menyerang ke paru-paru, sistem daya tahan tubuh otomatis akan berusaha melawan virus tersebut. Hal ini membuat kinerja jantung untuk menyuplai darah ke seluruh tubuh menjadi lebih berat. 

Namun apabila ada gangguan fungsi jantung, maka kinerjanya tidak akan optimal. Terlebih jantung berhubungan dengan paru-paru. Kondisi inilah yang kemudian dapat memperburuk pasien yang terinfeksi virus corona baru namun juga memiliki masalah dengan jantungnya.

"Jantung dan paru itu selalu berhubungan. Paru-paru bertukar oksigen yang ada di darah. Sedangkan jantung memompa darah ke seluruh tubuh termasuk ke jantung dan paru-paru," tandas dr Vito.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X