Tekan Virus Corona, Masyarakat Diimbau Jangan Berbondong-bondong ke RS

- Selasa, 31 Maret 2020 | 21:52 WIB
Tim medis tengah berjalan di lorong rumah sakit (Unsplash.com)
Tim medis tengah berjalan di lorong rumah sakit (Unsplash.com)

Jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia selalu bertambah setiap harinya. Di antara pasien-pasien tersebut, ada petugas kesehatan yang juga terinfeksi virus corona baru karena mereka menjadi garda terdepan untuk penanganan medis. Hal itu membuat tenaga kesehatan terus-menerus terpapar virus sehingga risiko mereka terserang penyakit sangat tinggi.

Ahli virologi drh. Moh. Indro Cahyono, para tenaga kesehatan tahu bahwa risiko mereka terinfeksi Covid-19 sangatlah tinggi. Di rumah sakit semua orang yang sakit berkumpul dan sirkulasi udara terbatas sehingga mudah untuk virus menginfeksi orang-orang yang berada dalam lingkup tersebut. Terutama yang daya tahan tubuhnya sedang turun.

"Tenaga kesehatan tahu risikonya tapi tetap datang. Makanya mereka pakai APD. Kita juga bisa membantu mereka dengan cara tidak berbondong-bondong datang ke rumah sakit," kata drh. Indro kepada Indozone saat dihubungi melalui pesan singkat.

-
Ilustrasi tim medis tengah bekerja (freepik)

Dia menjelaskan, apabila semua orang berbondong-bondong datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, maka pasien menjadi banyak. Hal ini akan semakin menyulitkan dan menambah bebam pekerjaan tenaga kesehatan. Jam kerja menjadi lebih panjang karena banyak pasien yang mengantri.

"Kerja pakai APD itu enggak gampang, saya pernah pakai hanya 2 jam itu sudah kegerahan. APD membuat tubuh kepanasan, kurang oksigen, kalau pasiennya banyak, tenaga kesehatan bisa jadi kelelahan, lemas dan akhirnya sakit karena terpapar virus di rumah sakit," ujar drh Indro.

Oleh karenanya, ia mengimbau kepada masyarakat untuk merawat diri di rumah apabila gejala penyakit yang muncul masih dalam kategori ringan. Memang tak bisa dipungkiri di tengah situasi sekarang ini, masyarakat dilanda kecemasan. Ada beberapa orang yang apabila mengalami gejala penyakit mirip Covid-19 seperti batuk, pilek, dan demam ingin langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Tapi kalau cuma baru demam, pilek biasa, badannya pegal-pegal ya sudah di rumah aja. Makan vitamin C dan E,  libur dulu satu minggu, istirahat. Virus bisa mati sendiri dalam waktu 14 hari karena ada individu," ucao drh. Indro.

-
Ilustrasi virus corona (freepik)

Dia menegaskan, dalam pandemi virus corona seperti sekarang ini, sebaiknya rumah sakit dikhususkan untuk orang-orang sistem kekebalan tubuhnya tidak begitu baik atau berisiko tinggi. Misalnya, orang tua, ada komplikasi penyakit, dan mengalami gangguan pernapasan.

"Nah itu yang diprioritaskan. Kalau yang lainnya tidak usah ke rumah sakit, di rumah saja. Toh di dalam badan kita ada antibodi untuk mengatasi virus," pungkas drh. Indro.


Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Terkini

X