Peneliti Temukan Perbedaan Kontrol Eksekutif pada Autisme Disebabkan oleh Pendekatan Unik!

- Senin, 15 Maret 2021 | 16:04 WIB
Ilustrasi penelitian. (photo/ilustrasi/Pexels/ThisIsEngineering)
Ilustrasi penelitian. (photo/ilustrasi/Pexels/ThisIsEngineering)

Sebuah studi baru dari peneliti UC Davis MIND Institute menunjukkan bahwa perbedaan kontrol ekekutif dalam gangguan spektrum autisme (ASD) mungkin hasil dari pendekatan yang unik, bukan gangguan. Kesulitan kontrol eksekutif umum terjadi pada individu dengan autisme dan terkait dengan tantangan dalam menyelesaikan tugas dan mengatur waktu.

Studi yang diterbitkan dalam Biological Psychiatry: Cognitive Neuroscience and Neuroimaging, berusaha untuk mengetahui apakah kesulitan ini mewakili gangguan dalam kontrol eksekutif proaktif atau dalam kontrol eksekutif reaktif. Dengan memakai pencintraan resonansi magnetik fungsional, para peneliti mengambil scan otak dari 141 remaja dan dewasa muda usia 12-22 tahun yang terdaftar dalam Kontrol Kognitif dalam Studi Autisme. Selama pemindaian, peserta menyelesaikan tugas yang mengharuskan mereka menyesuaikan perilakunya. 

Mereka ditunjukkan isyarat hijau atau merah, diikuti panah putih yang menunjuk ke kiri atau kanan. Di setengah dari peserta uji coba melihat isyarat hijau meminta mereka untuk menekan tombol yang sesuai dengan arah panah, dan di setengah lainnya mereka melihat isyarat merah yang meminta untuk menekan tombol yang tidak sesuai. Perintah percobaan diacak di seluruh percobaan. Melihat hal itu, Andrew Gordon selaku Sarjana Pascadoktoral di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku memberi komentarnya.

"Otak kita tampaknya terprogram untuk dapat merespons penyelidikan dengan tindakan yang cocok dengan lebih mudah daripada melakukan yang sebaliknya. " ungkap Andrew Gordon.

Analisis pemindaian otak selama fase isyarat dan penyelidikan temukan peserta dengan autisme menunjukkan aktivitas otak yang jauh lebih besar daripada peserta kontrol selama isyarat dalam jaringan yang terkait dengan proses kontrol proaktif, tetapi pada uji coba yang kurang menuntut secara kognitif, yaitu dengan panah yang cocok. Pada uji coba yang lebih menuntut, ketika panah tidak cocok, aktivitas serupa di seluruh kelompok. 

"Ini menunjukkan bahwa kontrol proaktif sebenarnya tidak terganggu, tetapi mereka dengan autisme menerapkannya dengan cara yang unik - dan belum tentu efisien secara maksimal - karena mereka menggunakan kontrol proaktif untuk mempersiapkan uji coba yang lebih mudah versus yang lebih sulit," ungkap Marjorie Solomon, salah seorang peneliti studi itu.

"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa gangguan pada tingkat saraf mungkin bertanggung jawab atas perbedaan perilaku. Apa yang sebenarnya kami tunjukkan adalah bahwa peserta dengan autisme hanya menggunakan sistem kontrol saraf secara berbeda dengan mereka yang mengalami perkembangan neurotipikal." ungkap Andrew Gordon.

"Penemuan kami menunjukkan bahwa, seperti di banyak area lainnya, mereka yang mengidap autisme menggunakan strategi unik untuk menyelesaikan suatu tugas," jelas Salomon.

"Tapi itu membuka pertanyaan mengapa mereka menggunakan lebih banyak kendali selama tugas yang lebih mudah, dan itu mungkin ada hubungannya dengan pengurangan fleksibilitas kognitif." lanjutnya. 

Meski demikian, Solomon dan Gordon mengatakan penelitian masa depan akan mendapatkan banyak manfaat dari memanipulasi urutan rangsangan yang disajikan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X