Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Para ahli menyarankan agar olahraga dilakukan minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang untuk mendapatkan nilai kesehatan. Namun tentunya jenis olahraga yang dilakukan harus menyesuaikan dengan kondisi masing-masing orang.
Menurut spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, Sp.KO, ada kalanya pola latihan fisik atau olahraga harus diubah ketika tingkat kebugaran tubuh sudah menjadi lebih baik. Parameter yang digunakan untuk menentukan tingkat kebugaran adalah denyut nadi.
“Bagi orang yang belum pernah berolahraga lalu mencoba berolahraga, denyut nadi per menit (BPM) bisa langsung naik cepat. Misalnya menjadi 100 BPM karena tidak pernah olahraga. Begitu beberapa bulan berlatih kemudian denyut nadi menjadi 80 BPM, itu berarti jantung sudah lebih kuat, sudah lebih terbiasa dengan latihan tadi,” ujar dr Michael kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (4/7/2020).
Lebih lanjut dokter yang berpraktik di Slim + Health Sports Therapy Kemayoran itu mengatakan, ketika latihan sudah dilakukan dengan konsisten, maka tubuh menjadi lebih sehat dan jantung lebih kuat. Apabila hal itu telah tercapai, maka bentuk latihan yang dilakukan sebelumnya bisa dikatakan tidak berdampak banyak lagi bagi tubuh. Oleh karenanya perlu dibuat program latihan baru.
“Contoh, dari yang awalnya tidak pernah berolahraga lalu olahraga sepeda santai selama 15 menit. Begitu sudah konsisten, coba agak lebih serius, jangan sepeda santai lagi. Naik jadi 30 menit dengan kayuhan yang konsisten,” kata dr Michael.
Bentuk perubahan program lain misalnya, sama-sama bersepeda 30 menit namun sebelumnya diselingi waktu istirahat. Lalu setelah konsisten bentuk latihan diubah dengan tidak beristirahat sama sekali. Saat perubahan itu terjadi maka denyut nadi akan kembali naik karena cukup membebani jantung.
“Tapi apabila dilatih secara teratur, terukur, dan konsisten maka akan menjadi terbiasa. Setelah 3 bulan mungkin denyut nadi menjadi 80 BPM lagi. Ini suatu kemajuan, tanda harus pindah ke suatu bentuk latihan baru. Tapi yang paling penting konsisten dulu,” pungkas dr Michael.
Artikel Menarik Lainnya:
- Minum Air Saat Perut Kosong, Ini 5 Manfaat Bagi Kesehatan
- Telat Datang Bulan? Jangan Panik Dulu, 3 Hal Ini Mungkin Penyebabnya
- Rajin Minum Air Panas, Benarkah Bikin Cepat Langsing?
