Pernahkah kamu mengalami pendarahan saat menstruasi dalam volume yang sangat banyak dan berlangsung hingga lebih dari tujuh hari? Jika iya, mungkin kamu mengalami menorrhagia. Biasanya, orang dengan kondisi menorrhagia harus mengganti pembalut atau tampon mereka setiap dua jam sekali akibat pendarahan yang sangat banyak.
Pendarahan menstruasi yang tidak normal ini bukan saja membuat aktivitas harian jadi terganggu, namun juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami anemia atau kurang darah. Penderita menorrhagia juga akan mengalami rasa sakit secara terus-menerus di perut bagian bawah. Sehingga, tak heran saat menstruasi, mereka akan sangat lemas, sesak nafas, hingga pingsan.
Pada menstruasi normal, kita akan mengalami menstruasi selama kurang dari tujuh hari dan hanya mengeluarkan darah kurang lebih 35 ml dalam sehari. Namun, penderita menorrhagia akan terus mengalami pendarahan dalam jumlah banyak hingga lebih dari tujuh hari. Menorrhagia dapat terjadi akibat adanya masalah pada rahim, hormon, atau gangguan penyakit lainnya.
Kamu bisa saja mengalami menorrhagia setelah menggunakan alat kontrasepsi yang diletakkan di dalam rahim atau setelah mengalami keguguran. Selain itu, menorrhagia juga bisa menjadi gejala lain akibat tumbuhnya tumor atau kanker pada rahim. Jika kamu mengalami kondisi menorrhagia, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk melihat masalah yang kamu alami lebih dalam.
Pemeriksaan awal paling mudah dilakukan dengan menggunakan USG, sebab kamu tidak akan merasakan sakit sama sekali. Pemeriksaan melalui USG dapat membantu melihat kondisi di dalam rahim dengan baik tanpa perlu pembedahan. Selanjutnya kamu akan diperiksa lebih lanjut jika ada indikasi masalah-masalah lainnya.
Jangan malu dan takut untuk memeriksakan diri ke dokter, ya. Sebab, dengan melakukan pemeriksaan, kamu bisa mengetahui langkah selanjutnya yang bisa kamu ambil, seperti mengobati rasa sakit akibat menstruasi, mengurangi pendarahan, atau memastikan rahim dalam kondisi sehat.
