Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diperkirakan akan menyetujui vaksin Sinovac Covid-19 China akhir pekan ini. Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha membocorkan hal tersebut ketika dia meyakinkan bahwa semua orang di negara itu cepat atau lambat akan divaksin.
Pernyataan tersebut disampaikan perdana menteri setelah menerima suntikan kedua di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura pada hari Senin lalu. Ia mendapatkan vaksin AstraZeneca bersama dengan beberapa menteri kabinet
Jenderal Prayut, yang menerima dosis pertamanya pada 16 Maret, kemudian mengalami sedikit peningkatan tekanan darah sebelum disuntik untuk dosis kedua.
Dilansir dari Bangkok Post, menurut perdana menteri, WHO akan mengumumkan persetujuannya untuk vaksin Sinovac pada hari Jumat (28/5/2021), meskipun dia tidak menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya tentang keputusan tersebut.
Baca Juga: Tingkat Manjur Rendah, Tiongkok Segera Beri Dosis Ketiga Vaksin Sinovac & Sinopharm
Sementara vaksin Sinovac belum disetujui untuk digunakan oleh WHO, vaksin tersebut telah disetujui dan digunakan di 45 negara di seluruh dunia, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) sebelumnya.
Vaksin tersebut melewati ambang kemanjuran WHO karena ditemukan memiliki tingkat kemanjuran 50% melawan infeksi, kata FDA, menambahkan vaksin tersebut telah terbukti mampu mencegah kematian hingga 100%, dan rawat inap dari gejala parah sebesar 77,9%.
Jenderal Prayut mengimbau masyarakat untuk percaya pada vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Thailand, yakni AstraZeneca dan Sinovac, dengan mengatakan Kementerian Kesehatan Masyarakat telah mensertifikasi keduanya dari segi keamanan dan khasiat.
Beberapa efek samping telah dilaporkan di negara itu tetapi tidak ada yang meninggal karena menerima vaksin Covid-19 di sini, katanya.
Untuk memastikan semua orang di Thailand akan menerima vaksin Covid-19, Jenderal Prayut mengatakan pemerintah akan meninjau dan menyesuaikan rencana distribusi vaksin.
