Pandemi COVID-19 Bikin Gen Z dan Milenial Mulai Lebih Sering Sarapan

- Kamis, 17 Februari 2022 | 11:25 WIB
Ilustrasi sarapan. (Pexels/Karolina Grabowska)
Ilustrasi sarapan. (Pexels/Karolina Grabowska)

Tak melulu memberikan dampak negatif, pandemi COVID-19 juga membawa perubahan positif terhadap pola hidup seseorang. Menurut survei Herbalife Nutrition bertajuk "Asia Pacific Breakfast Habits Survey 2021", dua dari lima (37 persen) Gen Z dan Milenial mulai lebih sering sarapan.

Dalam hal kebiasaan sarapan harus mempertimbangkan dua hal utama yaitu frekuensi sarapan dan nutrisi yang terkandung dalam menu sarapan sehat.

Gen Z dan Milenial mulai sarapan karena termotivasi meningkatkan kesehatan (65%), punya banyak waktu untuk sarapan (48%) serta keinginan mereka memanfaatkan waktu di rumah untuk melakukan perubahan gaya hidup lebih positif (41 persen).

Saat pandemi, gen z dan milenial juga sudah mulai lebih banyak mengonsumsi makanan yang sehat seperti buah-buahan dan sayur (57%). Mereka juga memastikan bahwa asupan nutrisi yang masuk seimbang (54%) dan lebih banyak minum iar putih (52%).

Baca juga: Asal-Usul Menu Sarapan yang Tercipta karena Insiden Tak Terduga, Kini Jadi Kebiasaan Orang

Perlu diketahui bahwa makanan sarapan bisa mempengaruhi perasaan dan aktivitas seseorang sepanjang hari.

"Sarapan sehat membuat Anda tetap bersemangat hingga waktu makan atau camilan berikutnya. Sarapan yang seimbang akan memberi daya tahan. Makanan dengan protein membantu menahan rasa lapar, dan makanan berserat tinggi membantu membuat tetap kenyang," kata Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition, dikutip dari Antara, Kamis (17/2/2022).

Selain itu, sarapan yang sehat juga memberikan pasokan energi untuk tubuh dan otak. Selain itu, sarapan juga membantu menghindari perubahan gula darah dan mengurangi rasa lapar.

Menu makanan seimbang yang mengandung protein dan kerbohidrat  sehat dapat memberikan energi berkelanjutan di seluruh sistem tubuh, dan membantu mencegah perubahan pada gula darah yang memicu keinginan untuk nyemil atau makan makanan tidak sehat lainnya.

Hal ini berlaku selama tidak memiliki masalah medis terkait kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah

Orang yang mlewatkan sarapan seringkali mempunyai keinginan nyemil makanan manis dan berlemak yang bisa bertahan sepanjang hari.

Setiap melakukan sarapan, keinginan untuk makan yang manis-manis turun drastis. Jika sarapan tinggi protein, itu juga cenderung mengurangi keinginan untuk makanan asin dan berlemak.

Lebih lanjut, Susan menyarakan agar menu sarapan terdiri dari sumber protein yang cukup. Sarapan yang sehat dan bergisi seimbang harus mengandung protein yang layak (20-30 gram).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X