RSCM Pastikan Hepatitis Akut Tak Ada Kaitannya dengan Virus COVID-19, Ini Temuannya

- Selasa, 24 Mei 2022 | 08:45 WIB
Warga korban keracunan makanan nasi kotak menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Syaiful Arief)
Warga korban keracunan makanan nasi kotak menjalani perawatan di Puskesmas Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Syaiful Arief)

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengkonfirmasi hepatitis akut yang belakangan menjangkiti anak-anak tak ada kaitannya dengan virus COVID-19.

Hal ini berdasarkan temuan RSCM setelah mendalami 14 kasus diduga hepatitis akut yang ditemukan pada 6 provinsi. 

Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K), M.ARS menjelaskan, dari total kasus tersebut tak ada satupun pasien yang pernah terinfeksi virus Corona.

Baca juga: Soal Hepatitis Akut Misterius, RSCM: Tidak Ada Keluarga Pasien yang Tertular

Begitu juga terkait vaksinasi, tak seluruh pasien sudah menerima vaksin COVID-19.

"Kalau kita lihat range umurnya kemudian kaitannya dengan COVID-19, semua terjadi pada saat masih pandemi. Tetapi apakah ada yang pernah kena COVID-19? Ada yang ya ada yang tidak. Sudah dapat vaksin COVID-19? Ada yang ya ada yang tidak, jadi sama saja," katanya dalam FMB9 'Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman', Senin (23/5/2022).

Dengan ditemukannya fakta tersebut, dr Lies yakin bahwa merebaknya hepatitis akut memang tidak berkaitan dengan virus COVID-19 ataupun vaksinnya.

Meski begitu, dia menyebut masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait korelasi hepatitis misterius dengan COVID-19.

"Mau sudah dapat vaksinasi ada yang kena, belum (vaksinasi) ada. Yang pernah kena COVID-19 ada, yang tidak pernah kena COVID-19 ada. Jadi tidak ada hubungannya kayaknya. Tapi kita harus teliti lagi," sambungnya.

Lebih lanjut, dia juga menekankan bahwa pola makan menjadi kunci penting untuk menghindari penularan hepatitis akut yang hingga kini belum diketahui penyebabnya.

“Kepada masyarakat dimohon untuk tidak panik tapi betul-betul harus hati-hati, karena penyakit ini kerusakan akan cepat sekali terjadi,” ujarnya.

Selain itu, mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai sejak tanggal 17 Mei 2022, maka orang tua turut disarankan untuk membawakan bekal bergizi pada anak guna mencegah mereka jajan di sembarang tempat dan memakan makanan yang tidak sehat.

“Kita juga perlu ingatkan jangan makan dari teman atau meminjam sendok garpu teman. Itu akan bisa menimbulkan rasa lebih percaya diri bahwa kita melepas anak kita yang sudah membekali mereka,” pungkas dr Lies.


Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X