COVID-19 di Indonesia Mulai 'Lenyap', di China Malah Kembali Melonjak, Sampai Kapan?

- Selasa, 26 April 2022 | 16:40 WIB
Seorang pekerja yang menggunakan APD berjalan di samping orang-orang yang mengantre untuk mengambil tes asam nukleat di tempat pengujian darurat COVID-19 di Beijing, China, 25 April 2022. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Seorang pekerja yang menggunakan APD berjalan di samping orang-orang yang mengantre untuk mengambil tes asam nukleat di tempat pengujian darurat COVID-19 di Beijing, China, 25 April 2022. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)

Pandemi COVID-19 di Indonesia semakin menunjukkan tanda-tanda ke arah berakhir. Semakin ke sini, jumlah kasus aktif terus berkurang dari hari ke hari.

Dilansir Antara, kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan sejak Januari hingga menjelang akhir April 2022.

Penurunan kasus aktif harian itu dipengaruhi cakupan vaksinasi nasional yang pada 18 April 2022 mencapai 95,21 persen untuk dosis pertama, dan 78,24 persen untuk dosis kedua.

Selain itu, angka vaksinasi penguat (booster) juga meningkat hingga 15,15 persen yang dipengaruhi prasyarat mudik tanpa tes COVID-19 jika telah mendapatkan booster.

Di saat bersamaan, Pandemi COVID-19 di Tiongkok atau China justru kembali mengganas sampai-sampai Shanghai, pusat keuangan China, menerapkan lockdown sejak awal April.

-
Petugas mengenakan pakaian hazmat saat melakukan penyiraman disinfektan di kawasan perumahan yang terkena lockdown di Shanghai, China, pada 15 April 2022. (Reuters/Aly Song)

Akibat lockdown yang terlalu ketat, warga Shanghai kini mulai merasa tertekan dan marah.

Shanghai, yang memerangi wabah virus corona terbesar di China sejauh ini, melaporkan 12 kematian akibat COVID-19 pada Jumat (22/4), naik dari 11 kasus pada hari sebelumnya, demikian dilansir VOA Indonesia.

Para pasien yang meninggal rata-rata berusia 88 tahun, kata pemerintah Shanghai.

Di media sosial, warganet berjuang melawan sensor terkait video berdurasi enam menit yang berjudul "Voice of April", sebuah montase suara yang direkam selama wabah COVID di Shanghai.

Menelusuri gedung pencakar langit Shanghai yang sunyi, video tersebut berisi tentang keluhan warga tentang kurangnya pasokan makanan dan obat-obatan, serta aksi keras otoritas kota.

Semua referensi langsung ke film tersebut telah dihapus dari layanan microblogging Weibo pada Sabtu (23/4) pagi, meskipun beberapa komentar yang mengkritik penyensoran tersebut tetap ada.

Banyak warga yang diingatkan tentang kemarahan yang meletus di media sosial dua tahun lalu setelah kematian seorang dokter bernama Li Wenliang, yang ditegur oleh polisi karena membagikan informasi "palsu" tentang penyakit menular baru mirip SARS di Wuhan pada akhir 2019. Namun ia akhirnya menghembuskan nafas akibat COVID-19.

Jumlah kasus COVID di luar area karantina di Shanghai mencapai 218 pada Jumat (22/4), turun dari 250 kasus pada hari sebelumnya.

Terdapat 20.634 infeksi baru tanpa gejala di kota itu, meningkat dari 15.698 pada Kamis (21/4). Total kasus baru yang bergejala mencapai 2.736, naik dari 1.931 pada 21 April, menurut data resmi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X