Hapus Stigma, Alasan Varian Covid-19 Diberi Nama Berdasarkan Alfabet Yunani

- Selasa, 8 Juni 2021 | 14:22 WIB
Tenaga medis dari WHO tengah berada di Wuhan (REUTERS/Thomas Peter/File Photo)
Tenaga medis dari WHO tengah berada di Wuhan (REUTERS/Thomas Peter/File Photo)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk memberi nama varian virus corona atau Covid-19 berdasarkan huruf dalam alfabet Yunani alih-alih tempat penemuan pertama virus tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari stigma yang mungkin bakal tercipta.

WHO telah menyebutkan empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian publik, yang dikenal publik sebagai varian Inggris/Kent (B.1.1.7), Afrika Selatan (B.1.351), Brasil (P.1) dan India (B.1.617.2) . Mereka sekarang akan diberi huruf Alpha, Beta, Gamma, dan Delta masing-masing, untuk mencerminkan urutan deteksi mereka, dengan varian baru mengikuti pola alfabet Yunani.

Menurut bakteriolog Mark Pallen yang terlibat dalam diskusi, keeputusan untuk menggunakan sistem penamaan ini dilakukan setelah berbulan-bulan musyawarah dengan para ahli mempertimbangkan berbagai kemungkinan lain seperti menamakannya seperti Dewa Yunani.

Baca Juga: Sebelum Masuk Jakarta, Varian Covid-19 Asal India Sudah 'Menggila' di Singapura

Organisasi tersebut mengatakan label nama berdasarkan alfabet atau abjad Yunani tersebut tidak menggantikan nama ilmiah yang ada yang melibatkan angka, huruf Romawi dan titik, yang menyampaikan informasi ilmiah penting dan akan terus digunakan dalam penelitian.

WHO mengatakan: “Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama-nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat serta rentan terhadap kesalahan pelaporan … Akibatnya, orang sering menggunakan nama varian berdasarkan tempat di mana mereka terdeteksi, yang menstigmatisasi dan diskriminatif. 

“Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini.”

Secara historis, penyakit sering dinamai menurut lokasi yang dianggap sebagai tempat berkembang, seperti virus Ebola, yang namanya diambil dari sungai Kongo. Namun, asosiasi semacam itu dapat merusak tempat-tempat itu dan seringkali tidak akurat, seperti halnya dengan "flu Spanyol" tahun 1918, yang asal-usulnya tidak diketahui.

Awal bulan ini, pemerintah India memerintahkan platform media sosial untuk menghapus konten yang merujuk pada "varian India". Perintah tersebut dilakukan pemerintah India seiring dengan tuduhan bahwa mereka telah salah menangani wabah terbaru.

Kejahatan kebencian anti-Asia telah meningkat sebagai akibat dari pandemi dan hubungan antara Covid dan lokasi wabah pertamanya di Wuhan, Tiongkok. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X