Pemerintah dalam waktu dekat berencana menghapus kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) usai libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, keputusan ini menimbulkan pro dan kontra.
Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman mendorong pemerintah mempercepat capaian vaksinasi COVID-19. Vaksinasi merupakan jaminan keberlangsungan situasi pengendalian COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Dear Pejabat Daerah, Ini Aturan Terkait PPKM dari Mendagri yang Wajib Dijalankan!
"Indikator yang bisa menjamin lebih berkelanjutan situasi di Indonesia saat ini adalah modal imunitas. Peningkatan imunitas lebih menentramkan," kata Dicky kepada Indozone, Minggu (24/12/2022).
Lebih lanjut Dicky memaparkan, terdapat tiga indikator agar situasi pandemi COVID-19 di Indonesia tetap terkendali, yakni:
Baca juga: Dear Pejabat Daerah, Ini Aturan Terkait PPKM dari Mendagri yang Wajib Dijalankan!
- Penurunan jumlah masyarakat yang terinfeksi
- Beban fasilitas kesehatan yang rendah
- Kasus kematian rendah
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per Sabtu (24/12), cakupan vaksinasi dosis pertama 86,91 persen, dosis kedua 74,44 persen. Sementara vaksinasi dosis ketiga masih stagnan dibawah 50 persen yakni 29,08 persen dan vaksinasi keempat masih dibawah 10 persen yakni 4,94 persen.
Maka dari itu, Dicky meminta pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi agar pengendalian COVID-19 di Indonesia tetap bisa dipertahankan dan berkelanjutan.
"Ini harus dikejar karena ini membuat percaya diri kita lebih besar," imbuhnya.
