Warga di Sekitar TPA Rentan Terserang Berbagai Penyakit, Termasuk Stunting

- Jumat, 10 Februari 2023 | 08:50 WIB
Ilustrasi - disi gunungan sampah di salah satu areal Tempat Pembuangan Sampah Burangkeng (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)
Ilustrasi - disi gunungan sampah di salah satu areal Tempat Pembuangan Sampah Burangkeng (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Masyarakat yang berada di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA), masuk dalam golongan orang yang rentan terpapar berbagai penyakit.

Seperti halnya stunting pada anak, yang diawali dari lingkungan tidak higienis dan infeksi penyakit, selain status gizi yang buruk.

Salah satu contohnya adalah pemulung yang setiap hari berjibaku dengan gunungan sampah di TPA Regional Kebon Kongok, Desa, Suka Makmur, Kabupaten Lombok Barat, nusat Tenggara Barat (NTB).

Baca juga: Atasi Masalah Stunting, Pemkot Semarang Siapkan Daycare Buat Penitipan Anak-anak

Dikutip dari ANTARA, Kepala TPA Regional Kebun Kongok, Radyus Ramli Hindarman mengatakan pemulung rentan terkena berbagai penyakit, karena ada pihak tidak bertanggung jawab membuang sampah seperti sampah medis, jarum suntik hingga sampah infeksius lainnya.

"Pemulung ini kan rentan sekali, karena ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab membuang sampah B3 ke sini, ada sampah medis, jarum suntik, dan sampah-sampah infeksius lainya," kata Radyus.

Fakta yang mengkhawatirkan, dari total 185 pemulung di TPA ini, 73 persen atau 135 orang di antaranya adalah perempuan.

Padahal, peran ibu sangat penting dalam menghadapi stunting pada anak. Pendapatan yang cukup minim menuntut para ibu memenuhi gizi yang cukup untuk keluarga dan anaknya.

Salah satu pemulung di TPA Kebun Kongok, Aminah mengaku pernah menghadapi masalah stunting pada balitanya. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu permasalahan stunting ini.

"Dulu anak saya hanya makan snack atau jajanan ringan saja karena anak saya sangat suka, ternyata karena itu terkena stunting," cerita Aminah.

Baca juga: Jadi Persoalan Serius di Banda Aceh, Pemko Diminta Tekan Angka Stunting

-
Ilustrasi anak mengalami stunting (Freepik/jcomp)

Melihat hal ini, pemerintah NTB melakukan berbagai upaya untuk melakukan penyuluhan dan edukasi soal stunting, serta bagaimana cara pemenuhan gizi yang baik pada anak.

Sementara itu, Kemenkes mengungkap ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting. Pertama dengan aksi gizi di sekolah.

"Pencegahan pada masa remaja yakni dengan aksi bergizi di sekolah. Mulai dari minum tablet tambah darah, melakukan aktivitas fisik, dan konsumsi makanan engan gizi seimbang," ungkap Kemenkes di Instagram, Rabu (1/2/2023).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X