TBC di Indonesia Melonjak 2 Kali Lipat, Kenali Gejala dan Pencegahannya pada Anak

- Selasa, 21 Maret 2023 | 21:00 WIB
Ilustrasi anak menderita TBC. (Freepik/stockking)
Ilustrasi anak menderita TBC. (Freepik/stockking)

Indonesia masuk ke dalam 3 besar negara dengan jumlah pasien Tuberkulosis (TBC) terbanyak di dunia, setelah India dan China.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, TBC terkadang diremehkan. Padahal, apabila terjadi komplikasi dan berubah menjadi radang otak, anak yang tadinya terlihat normal, bisa lumpuh dan cacat seumur hidup.

Baca juga: IDAI Ungkap TBC Lebih Berbahaya hingga Harus Dilacak seperti COVID-19

"Tentu saja ini merugikan kita semua, termasuk negara. Kita kehilangan satu anak calon pemimpin masa depan. Jadi, TBC harus menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai," ujar dr Piprim dalam media briefing Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (21/3/2023).

TBC merupakan penyakit yang mudah menular seperti virus COVID-19, melalui percikan ludah (droplet). Oleh karenanya, orang yang berada di sekitar pengidap TBC, berisiko tinggi tertular.

Pencegahan TBC pada Anak

-
Ilustrasi penyakit TBC. (Freepik)

Dalam kesempatan serupa, Ketua UKK Respirologi IDAI dr Rina Triasih, SpA(K) mengungkapkan, hal pertama yang dapat dilakukan untuk pencegahan TBC pada anak yakni menekan stigma. Sering kali pasien TBC mengalami diskriminasi dan dikucilkan.

Oleh karenanya, banyak pasien TBC yang malu dengan penyakitnya dan memilih untuk menolak berobat. 

“Jangan menstigmatisasi orang yang sakit TBC, anak yang sakit TBC, jangan dikucilkan karena mereka sudah sakit harus berobat banyak. Caranya dengan memberikan pemahaman yang betul terkait TBC. TBC memang menular tetapi dia bisa disembuhkan,” tegas dr Rina.

Pencegahan sekanjutnya, memberikan anak vaksin BCG ketika berusia 0-3 tahun. Kemudian pemberian obat TBC ketika berkontak dengan pasien TBC. 

Gejala TBC pada Anak

-
Ilustrasi pasien TBC. (Freepik/jcomp)

Dijelaskan dr Rina, gejala TBC pada anak terbilang khas. Salah satunya terlihat pada gejala batuk dan demam dengan jangka waktu lama.

Baca juga: Gawat! Kasus TBC Anak Naik 200 Persen, Indonesia Peringkat Kedua Terbanyak di Dunia

“Sifat khas dari TBC itu adalah gejala TBC itu sifatnya itu resistensi. Jadi gejalanya itu menetap walaupun dia sudah diberikan pengobatan yang dokternya mengira ini penyakit yang lain," jelasnya.

Sementara pada TBC yang tidak menyerang paru, gejalanya berbeda-beda, tergantung pada letak virus. 

Jika pada otak, anak umumnya akan mengalami kejang, penurunan kesadaran dan demam lama. Apabila TB menyerang tulang belakang, maka akan menunjukkan postur tubuh yang bengkok.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X