Prof. dr. Zubairi Djoerban melalui akun Twitternya menjelaskan soal pasien dengan diagnosis bukan HIV yang khawatir bersebelahan dengan pasien HIV. Sebabnya adalah mereka takut tertular dengan gigitan nyamuk.
"Sejumlah pasien dengan diagnosis bukan HIV khawatir dengan pasien HIV di sebelahnya, dan minta pindah inapnya karena takut tertular melalui gigitan nyamuk. Nah, apakah benar penularan HIV itu dapat terjadi melalui gigitan nyamuk atau kontak kulit dengan darah nyamuk?" kata Zubairi, dikutip pada Selasa (13/9/2022).
Diungkapkan Zubairi, Faktanya belum ada penelitian medis yang menyatakan bahwa gigitan nyamuk bisa menularkan HIV. Namun, gigitan nyamuk tetap bisa menularkan berbagai penyakit dan virus seperti demam berdarah atau Malaria.
Baca juga: Curhat Calon Pengantin Pria Baru Tahu Positif HIV Pas Mau Nikah, Ngakunya Tertular Tante
Sejumlah pasien dengan diagnosis bukan HIV khawatir dengan pasien HIV di sebelahnya, dan minta pindah inapnya karena takut tertular melalui gigitan nyamuk. Nah, apakah benar penularan HIV itu dapat terjadi melalui gigitan nyamuk atau kontak kulit dengan darah nyamuk?
.....— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) September 13, 2022
"Sebenarnya ini bukan isu baru, bahkan cukup banyak yang percaya. Namun, tidak ada fakta medis yang menyatakan bahwa gigitan nyamuk itu dapat menularkan HIV," sambung Prof Zubairi.
Prof Zubairi kemudian menambahkan bahwa virus HIV di tubuh nyamuk tidak tenang, rentan dan tidak bisa hidup alias bisa mati dengan cepat.
Selain itu, perlu digarisbawahi bahwa bersentuhan dan berpelukan tidak bisa menularkan HIV. Penularan HIV tidak sesederhana itu.
Singkatnya, berbagai peralatan makan, mandi, gigitan nyamuk, batuk, bersin, keringat tidak dapat menularkan HIV.