Gak Banyak yang Tahu, Ini Loh Beda Kesemutan Stroke vs Neuropati!

- Kamis, 10 November 2022 | 10:15 WIB
Ilustrasi kesemutan. (FREEPIK)
Ilustrasi kesemutan. (FREEPIK)

Sering merasakan kesemutan atau kebas di salah satu bagian tubuh, tidak banyak yang mengetahui perbedaan neuropati atau nyeri kerusakan saraf dengan serangan stroke.

Neuropati adalah kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer) yang menyebabkan kelemahan, mati rasa, atau nyeri. Kondisi ini mempengaruhi sistem motorik, sensorik, dan otonom.

Baca juga: Neuropati Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Perbedaan Kebas Biasa & Kebas Gangguan Saraf!

Sementara serangan stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang menyebabkan terjadinya kerusakan di suatu bagian otak yang disebabkan terganggunya aliran darah. Akibatnya, bagian tubuh yang dikontrol oleh bagian otak yang rusak akan kehilangan fungsinya.

Salah satu gejala kedua penyakit tersebut adalah kesemutan atau kebas pada satu bagian tubuh. Lantas, bagaimana mengetahui perbedaannya?

-
Ilustrasi neuropati. (FREEPIK/karlyukav)

Menurut dr Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes, SpS, perbedaan neuropati dan serangan stroke dapat dilihat dari lokasi terjadinya kesemutan atau mati rasa. Apakah hanya terjadi di satu sisi atau dua sisi tubuh.

"Neuropati itu biasanya paling sering di kedua sisi, kalau stroke itu kenanya satu sisi pada umumnya, kiri saja atau kanan. Kalau neuropati kenanya baik kanan atau kiri," katanya saat ditemui Indozone, di Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022).

Lebih lanjut ia memaparkan, kejadian kesemutan seperti tertusuk jarum, kebas, ataupun mati rasa yang terjadi pada penderita neuropati umumnya terjadi di bagian ujung kaki atau tangan.

Baca juga: Masalah Neuropati Meningkat Selama Pandemi, Pakar Ungkap Gejala Umum yang Dialami Pasien

Meski neuropati berbahaya dan berdampak buruk pada kualitas hidup, dokter ahli saraf yang akrab disapa Pinzon itu mengatakan penyakit tersebut bisa disembuhkan. Dengan catatan, pasien melakukan deteksi atau gejala dini.

"Bila ditemukan secara dini, harapan kesembuhan lebih tinggi daripada yang sudah advance case (kasus lanjut). Jadi bisa disembuhkan, tergantung penyebab dan kapan ditemukan," tambahnya.

Namun jika menganggap enteng penyakit neuropati dan menolak pengobatan ataupun perawatan, kerusakan pada saraf tangan dan kaki akan berkelanjutan dan kemungkinan rusak permanen. Kondisi ini akan serupa dengan stroke,

"Kerusakan saraf akan jalan terus. Sering kali pada satu titik, kerusakan sudah sangat parah, jadi yang kita tidak bisa perbaiki fungsi sarafnya dan pastinya nyeri bertambah serta kualitas hidup menurun," ungkap dr Pinzon. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X