Studi yang dilakukan oleh tim peneliti Universitas Qatar menunjukkan kaitan antara merokok shisha, dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada orang dewasa yang tinggal di Qatar.
Shisa atau yang juga dikenal hookah, adalah sejenis pipa air yang digunakan untuk mengisap tembakau berperisa. Ini adalah aktivitas yang berasal dari Timur Tengah dan telah menjadi aktivitas bersosialisasi di kawasan itu.
Baca juga: Buka Diam-diam, Bar Shisha di Jerman Jadi Klaster Baru Corona
Dikutip dari Qatarday, studi yang dipimpin oleh QU Associate Professor of Basic Medical Science, dr Susu Zughaier dari College of Medicine menyoroti pentingnya memahami risiko yang terkait dengan merokok shisha.
Tim peneliti melakukan analisis data dari Qatar Biobank (QBB), dengan 1.000 peserta dalam rentang usia 50 tahun ke atas, yang pernah mengalami serangan jantung atau stroke, serta kontrol sehat yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin.
Hasil studi menunjukkan, orang yang merokok shisha memiliki kemungkinan 1,65 kali lebih tinggi untuk terdiagnosis penyakit kardiovaskular, dibanding dengan yang tidak merokok sama sekali.
Baca juga: Aksi Pria di New York Santai 'Rebahan' Sambil Hisap Shisha di Tengah Banjir Jadi Sorotan
Selain itu, hasil studi menunjukkan bahwa orang yang mulai merokok shisha di usia muda memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Para penulis studi berharap bahwa temuan mereka akan mendorong penelitian lebih lanjut tentang efek kesehatan dari merokok shisha.
Mereka juga berharap akan muncul kesadaran masyarakat melalui kampanye dan insiatif kesehatan masyarakat untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko terkait merokok shisha.
Artikel Menarik Lainnya: