Suhu panas melanda sejumlah daerah di tanah akhir-akhir ini, dan masih berpotensi terus terjadi hingga satu minggu ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo mengatakan, berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, akan erat kaitannya dengan gerak semu Matahari.
“Posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya,” katanya.
Pada bulan Oktober ini posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian Selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dsb).
Untuk meminimalisir dampak suhu udara panas pada tubuh, BMKG memberikan himbauan untuk:
1. Minum air putih yang cukup
Suhu yang panas membuat tubuh lebih mudah berkeringat. Sehingga, risiko untuk mengalami dehidrasi juga turut meningkat.
Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi adalah dengan minum air putih sebanyak delapan gelas sehari. Batasi minum-minuman berkafein dan bersoda, karena keduanya tidak membantu memenuhi cairan tubuh layaknya air putih.
2. Kenakan pakaian yang melindungi kulit
Waspadalah akan bahaya sinar matahari selama beraktivitas di luar ruangan. Terlalu lama terpapar sinar matahari secara langsung hanya akan merusak kulit. Dampak sinar UV yang dipancarkan matahari juga tidak baik bagi kesehatan.
Untuk mencegahnya, gunakan pakaian panjang yang melindungi kulit dari bahaya sinar UV matahari.
3. Hindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran
Batasi kegiatan-kegiatan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki potensi tinggi karhutla.
4. Pakailah pelindung kepala
Cuaca panas bukan alasan untuk menghambat aktivitas. Gunakan pelindung kepala seperti topi, untuk melindungi kepala dari teriknya matahari. Dan jangan lupa gunakan tabir surya pada kulit untuk melindungi tubuh dari bahaya panas matahari.
5. Jangan sering menggosok mata
Seperti yang umum terjadi, cuaca yang panas membuat tubuh cepat lelah dan mata mudah mengantuk. Upaya menahan rasa kantuk meningkatkan produksi air mata, sehingga biasanya orang yang menguap matanya menjadi sembab dan berair.
Menggosok mata dengan tangan telanjang di musim panas berisiko menimbulkan masalah kesehatan mata, karena adanya kuman pada tangan yang digunakan untuk menggosok. Sebaiknya gunakan sapu tangan, tisu atau handuk bersih untuk membersihkan mata.