Kadar Kolesterol Bisa Naik Tanpa Gejala, Lakukan Hal Ini

- Selasa, 16 Juni 2020 | 20:32 WIB
Ilustrasi tes darah. (Pexels/Pranidchakan Boonrom)
Ilustrasi tes darah. (Pexels/Pranidchakan Boonrom)

Kadar kolesterol yang tinggi bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya penyakit degeneratif seperti stroke dan serangan jantung. Sayangnya, banyak orang yang tidak sadar jika kadar kolesterolnya meningkat. Sebab umumnya kenaikan tersebut tidak bergejala.

Padahal, semakin tinggi kadar kolesterol maka risiko terjadinya kejadian fatal semakin meningkat. Spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dr Franciscus Ari, Sp.PD mengatakan, untuk mengantisipasi hal tersebut penting untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara berkala untuk melihat komponen lemak darah.

"Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau kadar lemak darah, baik pada hasil kolesterol yang tinggi ataupun normal sekalipun. Pada gangguan metabolisme kolesterol, dibutuhkan pemeriksaan yang lebih sering, umumnya setiap dua sampai tiga bulan sekali," ujar dr Frans dalam keterangan yang diterima Indozone, Selasa (16/6/2020).

Dia menjelaskan, dalam pemeriksaan kadar kolesterol beberapa komponen lemak darah akan dianalisis di laboratorium. Mulai dari kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, kolesterol high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, hingga trigliserida.

Pada orang yang memiliki gangguan metabolisme lemak darah, maka terjadi peningkatan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Sedangkan kadar HDL menurun.

Pemeriksaan kadar kolesterol bisa dimulai di awal usia 40-an. Akan tetapi, bagi mereka yang memiliki faktor risiko penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, dan atau kebiasaan merokok, pemeriksaan bisa dilakukan di usia yang lebih muda. Di masa pandemi Covid-19 ini, pemeriksaan tetap harus dilakukan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Pemeriksaan berkala ini menjadi penting karena adanya hubungan antara gangguan metabolisme lemak darah tersebut dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Contohnya serangan jantung koroner dan stroke," pungkas dr Frans.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X