Jangan Sampai Salah, Ini Panduan Makan Ketupat saat Idul Fitri

- Minggu, 24 Mei 2020 | 11:29 WIB
Ilustrasi ketupat. (Goodnewsfromindonesia)
Ilustrasi ketupat. (Goodnewsfromindonesia)

Ketupat atau lontong merupakan salah satu makanan khas Idul Fitri. Biasanya makanan ini disantap dengan lauk pauk seperti rendang, opor ayam, sayur labu, dan lain sebagainya. Sama seperti nasi, ketupat atau lontong merupakan karbohidrat.

Perlu diingat, bentuk ketupat dan lontong yang lebih padat dari nasi menandakan jumlah kalori yang terkandung di dalamnya juga lebih banyak. Beberapa orang mungkin merasa porsi ketupat atau lontong yang dimakan sedikit karena dipotong kecil-kecil. Tapi sebenarnya jumlah kalorinya bisa sama atau bahkan lebih bila dibandingkan dengan satu sendok nasi.

"Ketupat yang padat itu kalorinya lebih banyak. Lalu ketupat yang lembek artinya kandungan air lebih banyak jadi indeks glikemiknya tinggi. Jadi respon gula darahnya lebih tinggi," ujar Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC dalam sesi diskusi online baru-baru ini.

Ditambahkan olehnya, ketupat atau lontong yang lebih sehat sebenarnya yang terbuat dari beras merah. Perbedaan kalori ketupat atau lontong dari beras merah cukup signifikan.

Namun tak bisa dipungkiri mungkin jarang atau bahkan tidak ada orang yang menyediakan ketupat beras merah. Untuk itu, yang perlu diperhatikan adalah porsi saat menyantap ketupat atau lontong.

"Porsinya harus dilihat. Mau Iontong, ketupat, atau karbohidrat apapun, porsinya tetap 1/3 dari piring, tetap sesuai isi piringku. Itu sih yang lebih penting," pungkas Aldis.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X