Studi: Rutin Berhubungan Seks Dapat Meningkatkan Umur Panjang

- Selasa, 15 Desember 2020 | 10:52 WIB
Ilustrasi hubungan seksual (freepik)
Ilustrasi hubungan seksual (freepik)

Bisa hidup lebih lama dan tetap sehat tentu harapan semua orang. Kebiasaan sehat menjadi salah satu cara untuk memiliki hidup lebih lama.

Nah, dilansir dari Times of India, tidak hanya kebiasaan sehat yang bisa meningkatkan umur, tapi seks dengan pasangan juga bisa menjadi faktor pendukung.

Seks penting bagi kita dalam lebih dari satu cara. Ini bukan hanya tentang kesenangan fisik, tetapi juga dapat membantu meningkatkan suasana hati, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah dan bahkan dapat meningkatkan umur panjang dengan mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa bukti mengaitkan seks dengan umur panjang dan risiko rendah penyakit kronis.

Salah satu studi terbaik yang dilakukan hingga saat ini untuk menentukan efek seks teratur pada kesehatan menunjukkan bahwa seks dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup.

Temuan dari New England Research Institute saat ini cukup signifikan karena kasus penyakit jantung berkembang di seluruh dunia dan telah menjadi penyebab kematian utama. Klaim ini didasarkan pada penelitian selama 22 tahun yang dilakukan terhadap 1.120 pria dan wanita di bawah usia 65 tahun.

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa hubungan seksual secara teratur tidak hanya mengurangi risiko penyakit jantung tetapi juga mengurangi gejala yang tidak menyenangkan nantinya. Kehidupan seks aktif juga meningkatkan kemungkinan bertahan hidup setelah serangan jantung.

Salah satu faktor terpenting dalam hubungan seks adalah frekuensi keintiman sebelum dan sesudah. Berhubungan seks setiap minggu dapat meningkatkan peluang bertahan hidup hingga 37 persen.

Ini bukanlah studi pertama yang menghubungkan seks dengan umur panjang.

Studi lain yang dilakukan beberapa tahun lalu, yang dilaporkan dalam American Journal of Cardiology juga menunjukkan bahwa pria dengan frekuensi aktivitas seksual yang rendah memiliki peningkatan risiko penyakit kardiovaskular terlepas dari disfungsi ereksi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X