Gawat! Indonesia Masuk 5 Besar Negara dengan Diabetes Tertinggi

- Kamis, 17 November 2022 | 19:00 WIB
Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI. (INDOZONE/Arvi)
Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI. (INDOZONE/Arvi)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat Indonesia berada di peringkat kelima untuk negara dengan pengidap diabetes tertinggi. Sementara itu, peringkat pertama diduduki Negara China, kemudian disusul oleh India, Pakistan, dan Amerika Serikat.

Berada di peringkat kelima di dunia, Indonesia catat 19,2 juta atau 10,6 persen pasien diabetes. Dan angka ini akan mengalami kenaikan menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.

Baca juga: Peringati Hari Diabetes Sedunia, Mr.Ishii Ajak Masyarakat Konsumsi Shirataki dan Konnyaku

Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, mengatakan bahwa diabetes sangat berbahaya karena bisa menyebabkan persoalan kesehatan lain.

-
Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI dalam acara Media Workshop bertajuk "Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes" Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022). (INDOZONE/Arvi)

"Kita masuk peringkat nomor 5 pemilik diabetes di dunia. Kalau terkena diabetes akan banyak persoalan yang mengiringinya. Kalau terluka dan gak sembuh-sembuh, itu bisa diamputasi," ujar Eva dalam acara Media Workshop bertajuk 'Batasi Konsumsi Gula untuk Cegah Diabetes' yang digelar oleh Nutrifood, di Akmani Hotel, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/11/2022).

"Orang yang punya diabetes juga bisa menjadi pemarah, gelisah, dan lemah," sambung dia.

Selain itu, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan penumpukan energi. Sehingga jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik maka akan menimbulkan obesitas.

Baca juga: Hati-hati! Gatal di Kulit Bisa Tanda Gejala Diabetes

"Gula adalah salah satu produk yang kalau berlebihan dikonsumsi menyebabkan penumpukan energi. Lama-lama kalau tidak diikuti dengan pengeluaran energi yang baik akan menimbulkan obesitas atau kelebihan berat badan," imbuhnya.

Diabetes dan penyakit tidak menular lainnya, rupanya berkontribusi menyebabkan kematian dan kecacatan. Oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan.

"Dalam sepuluh tahun terakhir prevalensi penyakit tidak menular semakin banyak menyebabkan kematian maupun kecacatan. Padahal sekarang itu gratis lho, cek gula darah bisa datang ke posyandu gratis. Minimal satu kali dalam enam bulan atau satu kali dalam setahun, kita cek kesehatan secara teratur," tandas Eva.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X