Bagi perokok aktif, berhenti merokok mungkin bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Terkait hal tersebut, Pemkot Kota Solok, Sumatera Barat memiliki cara sendiri agar warganya mau berhenti merokok, yaitu dengan memberi insentif sebesar Rp1 juta.
Dengan insentif tersebut, Wali Kota Solok, Zul Elfian berharap warganya jadi lebih termotivasi untuk hidup sehat. Zul sendiri heran mengapa banyak masyarakat rela mengeluarkan ratusan ribu untuk membeli rokok.
"Saya melihat rata-rata pengeluaran masyarakat untuk membeli rokok hampir Rp400 ribu sebulan dan itu lebih banyak pada masyarakat kalangan tidak mampu, bahkan semakin miskin konsumsi rokoknya kian tinggi, nomor dua sesudah pangan," kata Zul, dikutip dari Antara, Minggu (15/10/2022).
Baca juga: Perokok Ini Malah Dapat 'Surat Cinta' usai Bikin Pernapasan Tetangga Kosnya Terganggu
Zul menambahkan, masih banyak kebutuhan hidup lain yang bisa diprioritaskan ketimbang harus membeli rokok. Misalnya untuk membeli makanan sehat dan biaya pendidikan.
Dengan berhenti merokok, keluarga bisa terhindar dari perokok pasif dan bisa meningkatkan gizi keluarga. Di program ini, Pemkot Solok telah menyiapkan insentif untuk 20 orang.
Mekanisme pemberian insentif
Mekanismenya ada kader kesehatan yang membina dan mengajak warga untuk berhenti merokok.
Baca juga: Penyebab Perokok Pasif Rentan Terkena Kanker Paru Meski Tak Merokok Langsung
Kemudian petugas akan melakukan pengecekan di balai kesehatan setempat setelah pelaku bersedia diberi waktu 3 bulan untuk membuktikan sudah berhenti merokok.
"Setelah tiga bulan akan diketahui masih ada kandungan nikotin di tubuhnya dan jika dari hasil pemeriksaan tidak ada maka berhak mendapatkan insentif Rp1 juta," kata Zul.
Sampai saat ini, sudah ada 30 orang yang berhenti merokok dan mendapat insentif.
