Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 melaporkan bahwa jumlah kasus baru kanker mencapai 2.595.520 kasus.
Pasien kanker berisiko mengalami malnutrisi, bahkan 1 dari 5 pasien kanker meninggal akibat malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
Malnutrisi pada pasien kanker dapat terjadi karena terapi kanker yang mengakibatkan penurunan nafsu makan, rasa mual ataupun muntah yang dialami pasien.
Malnutrisi meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, infeksi, hingga kematian. Malnutrisi dapat terjadi di semua tahapan kanker termasuk pada pasien dalam keadaan paliatif.
Baca juga: Penglihatan Suka Kabur? Waspadai Gejala Kanker Mata
Perawatan paliatif sendiri merupakan perawatan pada pasien dan keluarganya yang memiliki penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
Sehingga prioritas utama manajemen paliatif adalah agar pasien memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
"Pemenuhan nutrisi (pada pasien kanker) tersebut sangat penting untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat terapi," kata dokter spesialis gizi klinis, dr. Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK dalam acara media briefing Fresenius Kabi yang bertajuk "hindari Malnutrisi pada pasien Kanker untuk Membantu Kesuksesan Terapi dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Awal Kanker Payudara, Benjolan Makin Membesar
Adapun peran nutrisi pada pasien kanker yang menjalani terapi yaitu:
- Menambahkan kekuatan dan energi
- Mempertahankan berat badan agar tidak turun drastis
- Menjaga toleransi tubuh menghadapi efek samping terapi
- Meminimalkan risiko infeksi
- Menjaga fase penyembuhan terjadi lebih cepat
- Membuat pasien merasa lebih nyaman
Kemudian untuk kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh pasien kanker yaitu:
- Memenuhi kebutuhan ebutuhan energi sebesar 25 – 30 kkal/kg BB/hari
- Memenuhi kebutuhan protein sebesar 1.0 – 1.5 g/kg BB/hari2
- Mencukupi EPA/ Eicosapentaenoic Acid (asam lemak omega 3) sebanyak 1-2 g per hari3
Namun, bila pasien masih tidak bisa mengonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan hariannya seperti EPA, protein hingga energi lainnya sesuai anjuran, maka bisa disuplementasi dengan ONS (Oral nutritional supplement).