Varian Corona memang menjadi momok bagi masyarakat di seluruh dunia. Bahkan nama-namanya tak semua ada yang tau. Dan kini, WHO tengah berencana gunakan nama zodiak sebagai nama varian.
"Kami mungkin akan kehabisan alfabet Yunani, tetapi kami sudah melihat rangkaian nama berikutnya. Kami sebenarnya sedang mempertimbangkan konstelasi bintang," kata Maria Van Kerkhove, seorang epidemiolig penyakit menular berkebangsaan Amerika Serikat yang dikutip dari Sky News, Senin (9/8/2021).
Secara resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggunakan alfabet Yunani penamaan varian Corona, contohnya varian Delta. Namun karena banyaknya varian yang muncul, alfabet Yunani pun sudah tak cukup lagi untuk dipakai. Maka dari itu, direncanakanlah menggunakan nama-nama bintang.
Perlu diketahui bahwa pada awalnya varian Corona diberi nama dengan negara asal, seperti varian Inggris atau varian India. Hal ini agar menghilangkan stigma buruk dari negara tersebut.
Namun penamaannya diganti ke alfabet Yunani. Namun karena alfabet Yunani hanya berjumlah 24 saja, maka tak akan cukup untuk menamani varian baru yang akan datang. Dan rasi bintang menjadi kandidat terkuat penamaan varian COVID-19.
